Indeks

Twitter Soal Blokir Akun yang Lakukan Parodi: Kebijakan Lama

Beberapa pengguna Twitter beralih ke media sosial Mastodon. Apa itu?

Jakarta, CNN Indonesia

Twitter buka suara soal kebijakan parodi akun yang berujung pemblokiran secara permanen pada sejumlah pengguna.

Kepala Integritas dan Keamanan Twitter, Yoel Roth mengatakan praktik pemblokiran akun parodi sudah dilakukan beberapa tahun lalu.

“Sudah menjadi praktik lama kami untuk menangguhkan pengguna terverifikasi saat mereka melakukan ini,” ujar Roth lewat kicauanya, Selasa (8/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menjelaskan peniruan identitas selalu dilarang di Twitter. Profil yang menyesatkan dianggap akan memperburuk semua pengguna.

Pada tahun lalu, Twitter telah melarang lebih dari setengah juta akun karena meniru orang dan merek yang sudah terdaftar sebelumnya.

Saat akun terverifikasi menggunakan identitas parodi, itu dapat menciptakan pengalaman yang sangat membingungkan.

“Dalam jangka pendek, kami akan meningkatkan peninjauan proaktif terhadap akun centang biru yang menunjukkan tanda-tanda peniruan identitas pengguna lain. Ketika kami menemukannya, kami akan menangguhkannya,” ujar dia.

Apabila melihat sesuatu yang terlihat janggal, kata Roth, pengguna dapat melaporkan langsung lewat aplikasi. Pihaknya secara khusus berfokus pada risiko peniruan identitas pejabat publik dalam konteks pemilu sela di AS 2022.

Sebelumnya, beberapa akun yang mengubah namanya menjadi Elon Musk ditangguhkan atau ditempatkan di belakang tanda peringatan, termasuk komedian AS Kathy Griffin.

“Kathy Griffin telah ditangguhkan secara permanen dari Twitter, karena meniru identitas,” kata akun @bennyjohnson, seraya membagikan potongan profil yang namanya diubah menjadi Elon Musk.

Aktor Valerie Bertinelli juga sempat menggunakan nama layar Musk yang memposting serangkaian tweet untuk mendukung kandidat Demokrat pada Sabtu (5/11) sebelum kemudian beralih kembali ke nama aslinya.

Padahal, Musk sebelumnya mengatakan dia menentang larangan blokir permanen di Twitter.

“Saya kira tidak SEMUA moderasi konten dibebaskan? Lol,” canda Griffin, di akunnya pada platform medsos Mastodon.

Kasus ini datang di tengah kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan layanan verifikasi Twitter dengan biaya bulanan US$7,99 (sekitar Rp125 ribu), yang merupakan fitur layanan Twitter Blue berbayar.

Bertinelli menyebut tanda centang biru verifikasi itu mulanya diberikan secara gratis kepada orang-orang yang identitasnya telah dikonfirmasi oleh Twitter; dengan wartawan menjadi salah satu penerima terbesarnya.

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)






Sumber: www.cnnindonesia.com

Exit mobile version