Twitter Cuman Punya 180 Ribu Pelanggan Centang Biru di AS

Sejumlah gejala akuisisi Twitter mulai tampak, seperti pencairan dana US$13 miliar dari sejumlah bank dan saham kian mendekati harga awal.

Jakarta, CNN Indonesia

Layanan centang biru berbayar alias Twitter Blue dilaporkan hanya memiliki 180 ribu pengguna di Amerika Serikat. Angka itu hanya sekitar 0,2 persen dari total pengguna.

Menurut laporan The Information, angka 180 ribu pelanggan itu berdasarkan data pertengahan Januari.

Data yang sama mengungkap 62 persen dari pengguna Twitter Blue berada di AS. Artinya, Twitter hanya memiliki sekitar 290 ribu pelanggan berbayar akun centang biru di seluruh dunia.

Nampaknya Elon Musk harus memutar otak agar bisa menggaet banyak pengguna.

Twitter Blue dikenai biaya US$8 per bulan atau senilai Rp120 ribuan kepada para pelanggan agar mendapatkan sejumlah fitur tambahan.

Bagi pengguna di Apple maupun Android, tarif per bulan menjadi US$11 lantaran penerapan aturan pembayaran pelanggan.

Dengan jumlah pengguna yang centang biru saat ini, situs web hanya ditetapkan untuk menghasilkan US$27,8 juta per tahun dari layanan berbayar.

Twitter baru saja meluncurkan kembali Twitter Blue pada pertengahan Desember tahun lalu, setelah peluncuran awal yang bergelombang sebulan sebelumnya.

Layanan itu diharapkan bisa menambah lebih banyak pelanggan, meskipun masih harus dilihat apakah dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan Musk.

Dikutip dari Engadget, Musk memberi tahu karyawan Twitter pada 2022 bahwa dia ingin setengah dari pendapatan situs web berasal dari layanan berbayar.

Itu karena perusahaan harus membayar lebih dari US$1 miliar per tahun hanya untuk bunga pinjaman yang diambil Musk saat dia mengakuisisi Twitter tahun lalu.

Musk menargetkan untuk meraup pendapatan US$3 miliar untuk 2023. Twitter pun harus memiliki cukup banyak pelanggan untuk mendapatkan terget tersebut.

Salah satu jalan yang dipertimbangkan perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak dari layanan langganannya adalah dengan menawarkan tingkat keanggotaan dengan harga lebih tinggi yang memungkinkan pengguna menjelajahi situs web tanpa iklan.

Twitter juga dilaporkan berencana membebankan pengguna bisnis US$1.000 per bulan untuk label verifikasi emas dengan harga US$50 per bulan untuk masing-masing akun yang berafiliasi dengan mereka.

(can/arh)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com