Indeks

Twitter Bergantung ke iPhone, Ajakan Perang Elon Musk Cuma Gertakan?

Elon Musk menghadiri persidangan untuk bersaksi terkait kompensasi Tesla di Pengadilan Delaware, Rabu (16/11).

Jakarta, CNN Indonesia

CEO Twitter, Elon Musk mengibarkan bendera perang melawan Apple. Musk berang usai Apple mengancam akan menghapus Twitter dari App Store.

Pernyataan itu disampaikan Musk lewat akun Twitternya. “Apple juga mengancam untuk menghapus Twitter dari App Store, tapi tidak mengatakan kepada kami alasannya,” cuit Musk di akunnya @elonmusk.

“Apple telah menstop iklan di Twitter. Apakah mereka benci kebebasan berbicara di Amerika? Apa yang terjadi di sini @tim_cook?” kata Musk sembari menautkan akun CEO Twitter, Tim Cook.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Cuitannya ini merupakan lanjutan dari cuitan sebelumnya. Musk menyebut ingin membuat ponsel baru jika Apple dan Google menghapus Twitter dari toko aplikasi mereka.

“Saya benar-benar berharap itu tidak terjadi. Namun jika iya, tidak ada pilihan lain. Saya akan membuat ponsel alternatif,” cuit Musk.

Melansir Mashable, Google dan Apple belum secara resmi mengindikaskan bakal menghapus Twitter. Akan tetapi, kedua perusahaan punya kebijakan untuk mencegah ujaran kebencian, diskriminasi, dan pelecehan.

Keduanya pernah menghapus Parler, sebuah aplikasi mirip Twitter namun diperuntukkan untuk orang-orang sayap kanan. Namun aplikasi itu telah kembali sejak April 2021 di App Store, dan September di Google Store setelah mengubah kebijakan moderasi mereka.

Lebih lanjut, Musk juga membeberkan ‘borok’ Apple antara lain soal pajak yang dipungut mereka. Musk menautkan satu berita yang menyatakan Apple memungut pajak secara rahasia dari App Store.

“Apakah kalian tahu, Apple memungut 30 persen pajak secara rahasia di semua aplikasi yang Anda beli lewat App Store mereka,” tulis Musk.

Soal pajak ini sebelumnya pernah disinggung oleh perusahanan pembuat game Fortnite, Epic Games pada 2020. Perusahaan itu merasa, jumlah 30 persen itu terlalu besar sehingga mereka menyarankan konsumennya untuk melewati potongan pajak tersebut.

Sebagai konsekuensinya, Apple pun menghapus Fortnite dari App Store. Sejak saat itu, Fortninte tak lagi muncul di App Store.

Akan tetapi, Twitter diragukan untuk berperang ‘satu lawan satu’ dengan Apple. Pasalnya, Twitter lebih bergantung kepada Apple karena 80 persen pengguna mereka mengakses Twitter dari ponsel.

Sementara, Fortnite hanya mendapatkan 7 persen pendapatan dari iOS. Hal inilah yang membuat Twitter diragukan untuk ‘berperang’ melawan Apple.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)






Sumber: www.cnnindonesia.com

Exit mobile version