Jakarta, CNN Indonesia —
Twitter dilaporkan akan mengenakan tarif US$1.000 atau Rp15 juta untuk korporasi atau merek yang ingin tetap memiliki centang emas di akunnya.
Dilansir The Information, sebuah memo internal Twitter menunjukkan korporasi atau merek yang tidak membayar biaya bulanan tersebut akan kehilangan centang emas di akunnya. Meski demikian, belum ada informasi kapan aturan baru ini diberlakukan.
Internal memo tersebut juga mengungkapkan bahwa Twitter ingin mengenakan biaya tambahan US$50 atau Rp750 ribu per bulan untuk menambahkan lencana khusus ke setiap akun yang berafiliasi dengan bisnis dengan centang emas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut serupa dengan tangkapan layar yang diposting oleh konsultan media sosial Matt Navarra di Twitter.
“Sebagai pelanggan akses awal, Anda akan mendapatkan tanda centang emas untuk organisasi Anda dan lencana afiliasi untuk rekanannya,” demikian email dalam tangkapan layar Navarra.
“Jika Anda ingin berlangganan, tanda verifikasi untuk Organisasi adalah US$1.000 per bulan, dan US$50 per pelanggan terafiliasi tambahan per bulan dengan afiliasi gratis selama satu bulan,” lanjutnya.
Twitter meluncurkan centang emas menjelang program Verifikasi untuk Organisasi (sebelumnya disebut Blue for Business), yang memungkinkan perusahaan untuk “memverifikasi dan membedakan diri mereka di Twitter”.
Fitur ini juga memungkinkan perusahaan menambahkan lencana yang menunjukkan versi miniatur gambar profil Twitter mereka ke akun milik karyawan, eksekutif, dan siapa pun yang terkait dengan perusahaan.
Ini seperti logo Twitter kecil di profil manajer produk Twitter Esther Crawford.
Dilansir The Verge, Twitter masih belum secara resmi mengungkapkan informasi harga untuk langganan Verifikasi untuk Organisasi. Twitter sendiri baru mulai menawarkan akses awal ke program ini bulan lalu.
Langganan yang mahal ini merupakan salah satu dari banyak perubahan yang telah diterapkan CEO Elon Musk dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi utang Twitter sebesar US$12,5 miliar.
Selain PHK massal, Musk mulai menagih pengguna US$8 per bulan untuk tanda centang biru, dan akan segera mengenakan biaya untuk pengembang yang ingin mengakses ke API Twitter.
(lom/arh)
Sumber: www.cnnindonesia.com