Temukan CEO Baru untuk Twitter, Elon Musk Siap-siap Mundur

Miliareder Elon Musk mengaku akan menggaet sejumlah aktivis HAM dan kelompok rentan untuk bergabung ke dewan moderasi konten Twitter.

Jakarta, CNN Indonesia

Elon Musk akhirnya menemukan CEO baru untuk mengelola Twitter. Ini terwujud beberapa bulan setelah Elon Musk pertama kali berjanji untuk mundur dari jabatan CEO Twitter.

Menurut Musk, CEO baru Twitter akan mengambil perannya dalam beberapa minggu mendatang. Namun, Musk belum mau mengumumkan nama sosok yang akan menjadi CEO di perusahaan yang telah berganti nama menjadi X Corp tersebut.

“Senang mengumumkan bahwa saya memiliki CEO baru untuk X/Twitter. Dia akan mulai dalam ~6 minggu!” kata Musk dalam sebuah tweet-nya.

Sejak membeli Twitter pada Oktober 2022, Elon Musk dinilai cukup kontroversial dan membuat gaduh saat menjadi CEO Twitter. Setelah nanti tak lagi menjabat sebagai CEO, Musk akan menjadi Ketua Eksekutif dan Kepala Bidang Teknologi Twitter, yang mengawasi operasi produk, perangkat lunak, dan sistem.

Pada Desember 2022, Musk sempat mengadakan jajak pendapat di Twitter yang menanyakan kepada pengguna apakah dia harus mundur sebagai CEO Twitter. Dalam jajak pendapat itu, mayoritas pengguna setuju Musk mundur.

Musk mengatakan, dia akan mematuhi hasil jajak pendapat itu tetapi tidak langsung mundur. Dia mengaku perlu menemukan orang yang tepat lebih dulu untuk mengisi peran sebagai CEO Twitter.

“Segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk mengambil pekerjaan itu!” kata Elon Musk kala itu.

Pada bulan Februari 2023, Musk mengulangi pernyataannya bahwa dia berencana mencari penggantinya pada akhir tahun ini. Tapi, ternyata pencarian Musk tak perlu menunggu sampai akhir tahun 2023.

Musk telah menghadapi kritik atas serangkaian perubahan kebijakan di Twitter, yang seringkali datang tanpa alasan yang jelas dan menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap pengguna Twitter.

Dia juga telah mencoba meyakinkan pengiklan untuk bergabung kembali dengan platform micro-blogging ini, setelah banyak yang melarikan diri karena kekhawatiran tentang banyaknya kebencian yang muncul di Twitter usai diakuisisi Elon Musk.

Tak lama setelah dibeli Musk, terjadi pemutusan hubungan kerja massal di Twitter. Tidak sedikit yang mempertanyakan masa depan perusahaan ini. Di saat yang sama, Musk mencoba menjual plafform langganan berbayar baru kepada pengguna, di mana pengguna bisa mendapat tanda centang verifikasi biru selama mampu membayar.

Sekarang, CEO baru perusahaan ini akan ditugaskan untuk mencoba membantu membalikkan keadaan perusahaan yang sedang berjuang, sekaligus membantu Musk mendapatkan kembali sebagian dari US$44 miliar yang dihabiskan untuk mengakuisisi platform tersebut.

Bahkan saat Musk bersiap untuk mundur dari peran CEO Twitter, dia kemungkinan akan mempertahankan kendali signifikan atas arah masa depan perusahaan tersebut. Usai mengambil alih Twitter pada Oktober 2022, Musk membersihkan C-Suite, membubarkan dewan dan menjadi CEO sekaligus direktur tunggal platform ini.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com