Telkomsel mengungkapkan jutaan gawai masih berkualifikasi 3G dan pemiliknya belum mampu mendapat pengganti yang bisa menangkap jaringan 4G. Alhasil, tenggat suntik mati jaringan 3G pun mundur.
“Ada sekitar 10 juta kalau enggak salah,” Direktur Network Telkomsel Nugroho, saat ditanya soal angka pelanggan yang masih 3G, ditemui di Badung, Bali, Rabu (19/10).
Menurutnya, pelanggan yang keukeuh 3G itu banyak yang merupakan pelanggan business to business (B2B) yang menggunakan mesin penerima pembayaran Electronic Data Capture (EDC).
Nugroho menjelaskan ini terkait dengan fenomena kelangkaan chip di dunia. Pelanggan yang hendak mengganti EDC 3G ke 4G terhambat pasokan mesin berspesifikasi 4G.
“Karena kelangkaan chip, pelanggan-pelanggan B2B yang menggunakan EDC itu tidak memiliki cukup suplai devices yang mensuplai 4G. Itu juga bahaya. Dan kelangkaan chip itu tidak hanya dialami oleh Telkomsel, tapi oleh pelanggan B2B juga begitu, dan di seluruh dunia,” jelas dia.
Di mana wilayah pelanggan 3G terbesar? “Paling besar Jakarta, Jabotabek, karena pelanggan B2B masih banyak yang di Jakarta [yang memakai] EDC.”
Para pengguna jaringan 3G ini, kata Nugroho, banyak yang keberatan dengan suntik mati 3G yang sudah digelar bertahap di sejumlah wilayah.
“Dari beberapa kota yang sudah kita matikan [3G-nya] itu masih ada customer yang keberatan karena mereka masih membutuhkan jaringan 3G yang terkait handset-nya, handset-nya masih 3G mereka,” ungkapnya.
“Sehingga untuk memastikan customer experience terjaga, maka kita jadwalkan ulang kapan waktu yang tepat [suntik mati 3G] sambil terus mengedukasi dan memberikan fasilitas,” kata Nugroho.
Alhasil, aku Nugroho, target mematikan total jaringan 3G pada akhir 2022 pun “Mundur”.
Kapan tenggat terbarunya? “Kira-kira… yang jelas paling telat Desember tahun depan,” timpal dia.
Sebelumnya, Telkomsel menargetkan menyuntik mati 3G di 504 kota/kabupaten pada 2022. Proses ini dilakukan secara bertahap dalam beberapa batch, dimulai sejak Maret dan direncanakan akan rampung pada akhir 2022.
“Kami telah berencana mematikan 3G sejak dua tahun lalu, sehingga saya dapat mengatakan kalau kami sudah siap lebih awal untuk mematikan 3G,” ujar Wong Soon Nam, Direktur Planning and Transformation Telkomsel, di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Rabu (6/4).
Dikutip dari Reuters, kelangkaan chip ini bermula saat pertengahan pandemi. Saat itu, warga dunia banyak yang membeli peralatan elektronik, termasuk laptop. Sementara, banyak pabrik mobil tutup.
Industri mobil yang dagangannya lebih laku dari yang diperkirakan bersaing mendapatkan chip dengan industri elektronik yang kekurangan pasokan akibat jualannya juga ludes.
Sanksi AS terhadap perusahaan teknologi China semakin memperburuk krisis chip; dari semula terkonsentrasi di industri otomotif, kekurangan chip tersebut merembet ke produk elektronik lainnya, termasuk ponsel, lemari es, dan microwave.
Penyetopan layanan 3G ini diakui akan berdampak pada ponsel-ponsel lawas serta SIM Card yang tak memiliki akses pada jaringan 4G.
(arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com