Spesifikasi F-35A Lightning II, Jet Siluman Australia Mampir di Bali

Sempat viral usai videonya saat di Bali beredar di media sosial, pesawat jet siluman F-35 milik Australia memiliki spek melebihi rata-rata jet tempur normal.
Jakarta, CNN Indonesia

Empat pesawat jet siluman F-35 milik Australia yang tengah mendarat di Bali sempat viral di media sosial. Memangnya apa istimewanya jet tempur ini?

Video yang berisi empat jet ini diunggah pada Kamis (24/11). Isinya, pesawat jet tengah singgah di Landasan Udara (Lanud) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

“Pesawat F 35 berasal dari Squadron 75 RAAF (Royal Australian Air Force),” ungkap Komandan Lanud Ngurah Rai Kolonel Penerbangan Putu Sucahyadi, dikutip dari detikcom, Jumat (25/11).


F-35A dimiliki sejumlah negara sekutu AS. (Foto: WILLIAM WEST/AFP via Getty Images)

Ia menjelaskan empat pesawat tempur F-35 milik Australia singgah di Lanud Ngurah Rai untuk mengisi bahan bakar setelah sebelumnya terbang dari Singapura untuk menuju Darwin, Australia.

F-35 sendiri merupakan elemen tempur udara generasi kelima Angkatan Bersenjata Australia. Ini adalah pesawat tempur siluman multi-peran, supersonik, yang sangat canggih yang akan memenuhi kebutuhan Australia untuk menangkal ancaman yang mungkin muncul.

F-35A disebut memiliki teknologi pertempuran udara terdepan. Sensor canggih dan fusi data memungkinkannya mengumpulkan serta berbagi informasi lebih cepat dari pesawat jet siluman lain. Informasi ini membuat pilot dapat keuntungan ketika harus menentukan keputusan di pertempuran.

Dilansir dari situs angkatan udara Australia, F-35 mampu melakukan penerbangan supersonik sambil mempertahankan mode siluman. F-35A juga memiliki akselerasi, kelincahan, dan kemampuan manuver 9G yang luar biasa.

Pada bagian sensor elektronik, F-35 memiliki Electro-Optical Distributed Aperture System (DAS) yang memungkinkan pilot mendapat informasi tentang wilayah di sekitar pesawat untuk mengantisipasi serangan rudal, serangan pesawat, serta meningkatkan pandangan siang dan malam pilot.

Selain itu, pesawat ini dilengkapi dengan Sistem Penargetan Elektro-Optik (EOTS). EOTS yang dipasang secara internal menyediakan deteksi jarak jauh dan penargetan presisi terhadap target darat, ditambah deteksi jarak jauh dari ancaman udara-ke-udara.

Dikutip dari situs Angkatan Udara Amerika Serikat, sistem tampilan yang dipasang di helm F-35 disebut sebagai sistem yang paling canggih dari jenisnya. Semua informasi intelijen dan penargetan yang dibutuhkan pilot F-35 untuk menyelesaikan misi ditampilkan di kaca helm.

Pada bagian mesin, F-35 mengeluarkan daya dorong 43.000 lbs yang dihasilkan dari kipas tiga tahap, kompresor enam tahap, ruang bakar annular, turbin tekanan tinggi satu tahap, dan turbin tekanan rendah dua tahap.


A Royal Australian Air Force F-35A Lightning II multirole fighter is towed during the Australian International Airshow in Melbourne on March 5, 2017. - The annual event sees 180,000 visitors over the 3-day public event held at the Avalon Airfield some 80kms south-west of Melbourne. (Photo by MAL FAIRCLOUGH / AFP)F-35A milik Australia mendarat di Bali dalam perjalanan Singapura-Darwin. (Foto: AFP/MAL FAIRCLOUGH)

Dengan mesin tersebut F-35 mampu terbang hingga kecepatan Mach 1.6 atau sekitar 1900 kilometer per jam dengan daya jelajah hingga 2011 kilometer.

Pesawat yang diproduksi oleh Lockheed Martin memiliki panjang 15,7 meter dengan bentang sayap 10,7 meter. Jet tempur yang dioperasikan oleh satu orang pilot ini mampu lepas landas dengan membawa beban maksimal 31,7 ton.

(lom/arh)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com