Sinyal 5G XL Axiata Tersedia di G20 Bali, Simak Lokasinya

Sebanyak 17 titik di Bali bakal mendapat sinyal 5G XL Axiata selama gelaran G20. Apa bedanya dengan jaringan lain?

Badung, CNN Indonesia

Para delegasi dan masyarakat umum bisa mendapatkan jaringan 5G dari XL Axiata di 17 titik selama gelaran G20 2022 Bali. Seberapa luas jangakaunnya?

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan pihaknya sudah mendukung jaringan komunikasi acara-acara yang terkait G20 di banyak wilayah sejak Januari.

“Event ini sekaligus merupakan bagian dari upaya kami untuk menunjukkan kesiapan kami dalam menggelar layanan 5G ke depan. Semakin hari kesiapan kami semakin matang, dan jam terbang kami dalam mengelola jaringan 5G semakin tinggi,” ujarnya, dalam konferensi pers, di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (12/11).

Jaringan 5G ini, lanjutnya, bisa dinikmati pada pita frekuensi 2.1 GHz. Serangkaian hasil uji coba 5G dengan spektrum 3.5 GHz yang didukung teknologi dynamic spectrum sharing (DSS) disebutnya menunjukkan hasil memuaskan.

Layanan 5G itu, kata dia, bisa dinikmati oleh para delegasi G20, pelanggan, dan masyarakat di area jangkauan selama gelaran KTT G20.

Lokasinya ada di 17 titik di Bandara Internasional Ngurah Rai, Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Hotel Apurva Kempinski, dan Pantai Sanur, Denpasar.

Siapkan ekosistem

Darmayusa menyebutkan pihaknya juga memperkuat ekosistem 5G ini dengan menyiapkan berbagai layanan. Misalnya, dukungan bagi korporasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) selama G20 via program XL Axiata Business Solutions (XLABS).

Salah satunya berupa showcase solusi Smart Mining di arena Future SME’s Village, yang merupakan side event KTT G20, di Bali Collection, Nusa Dua.

Ia berharap, saat nanti komersialisasi layanan 5G XL Axiata resmi diluncurkan, ekosistemnya sudah komplet dan siap memberikan layanan yang dibutuhkan masyarakat.

Senada, Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata Feby Sallyanto menyampaikan jaringan data LTE dan 5G sangat dibutuhkan oleh semua sektor.

“Transformasi digital secara tidak langsung juga akan mendorong peningkatan pendapatan negara,” katanya.

Untuk saat ini, Feby menyebut 5G di perindustrian sudah lazim di sektor industri dan pertambangan berbasis smart mining.

Smart Mining sendiri adalah layanan teknologi terkini yang terintegrasi yang memungkinkan optimalisasi proses operasional sektor pertambangan melalui implementasi teknologi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), machine learning, hingga big data.

Tujuannya, meningkatkan tingkat keselamatan kerja, keberlangsungan lingkungan, peningkatan produktivitas, dan peningkatan efisiensi biaya.

“Khusus di sektor pertambangan, digitalisasi dalam proses bisnis akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik,” ujarnya.

Di arena Future SME’s Village ini, para pengunjung pun bisa mencoba langsung simulasi penerapan solusi digital berbasis 5G untuk menggerakkan sebuah eskavator mini.

Pengunjung bisa mengoperasikan simulator dan perangkat VR yang terkoneksi ke jaringan 5G XL Axiata. “Simulator ini terhubung secara langsung melalui modem 5G dan terkoneksi secara live streaming melalui youtube,” ujarnya.

Secara keseluruhan, XL Axiata memperkuat jaringannya di seluruh area penyelenggaraan KTT G20 di Bali dengan total lebih dari 1.450 BTS 4G dan satu unit mobile BTS 4G.

Rinciannya, Nusa Dua terdapat 33 BTS 4G; Kuta 129 BTS; Sanur 38 BTS, Ubud 35 BTS, Kintamani 23 BTS, Seminyak 39 BTS, Jimbaran 76 BTS, Canggu 17 BTS, dan Nusa Penida 15 BTS.

Selain itu, Bandara Internasional Ngurah Rai dengan 9 BTS 4G; Pelabuhan Tanjung Benoa 4 BTS 4G; dan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk 3 BTS 4G. Penguatan jaringan juga dilakukan di sepanjang jalur arteri dan tol menuju Nusa Dua.

Saat ini, jaringan XL Axiata untuk area seluruh Bali ditopang lebih dari 5.800 BTS, termasuk lebih dari 3.300 BTS 4G.

(kdf/arh)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com