CEO SpaceX Elon Musk mengerahkan Starlink untuk membantu komunikasi warga dan tentara Ukraina saat diinvasi Rusia. Mungkinkah militer Moskow menyerang jaringan satelit global itu?
Dikutip dari Reuters, Konstantin Vorontsov, seorang pejabat senior kementerian luar negeri Rusia, pemerintah Rusia membuka peluang Moskow dapat menembak jatuh “satelit komersial Barat” yang digunakan untuk membantu upaya perang Ukraina.
Menurutnya, penggunaan satelit Barat untuk membantu upaya perang Ukraina adalah “tren yang sangat berbahaya”.
“Infrastruktur kuasi-sipil mungkin menjadi target yang sah untuk serangan balasan,” kata Vorontsov kepada Komite Pertama PBB, sambil menambahkan bahwa penggunaan satelit semacam itu merupakan “provokatif”.
“Kita berbicara tentang keterlibatan komponen infrastruktur ruang angkasa sipil, termasuk komersial, oleh Amerika Serikat dan sekutunya dalam konflik bersenjata,” kata dia.
Vorontsov tidak menyebutkan secara eksplisit perusahaan satelit tertentu.
Namun demikian, Elon Musk pada awal Oktober menyatakan perusahaannya, SpaceX, akan terus mendanai layanan internet Starlink di Ukraina tanpa bantuan Pentagon, dengan alasan perlunya “perbuatan baik”.
Rusia sendiri memiliki kemampuan persenjataan untuk menghancurkan satelit, seperti Amerika Serikat dan China. Pada 2021, Rusia meluncurkan rudal anti-satelit untuk menghancurkan salah satu satelitnya sendiri.
(tim/arh)
Sumber: www.cnnindonesia.com