Samsung Larang Pakai ChatGPT dkk usai Staf Bocorkan Data ke AI

Samsung berinovasi dengan membuat mesin penjawab telpon memakai suara asli pengguna.

Jakarta, CNN Indonesia

Samsung melarang karyawannya menggunakan perangkat kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dengan ancaman sanksi pemecatan bagi yang melanggar.

“Kami meminta Anda dengan tekun mematuhi pedoman keamanan kami dan kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan pelanggaran atau kompromi informasi perusahaan yang mengakibatkan tindakan disipliner hingga dan termasuk pemutusan hubungan kerja,” tulis Samsung dalam memo internal mereka.

Sebelumnya, tiga karyawan Samsung tak sengaja membocorkan informasi sensitif soal perusahaan ke ChatGPT. Itu terjadi saat para karyawan menggunakan ChatGPT untuk membantu pekerjaan mereka.

Dikutip dari Mashable, tiga karyawan itu berasal dari divisi semikonduktor Samsung. Divisi tersebut memang membolehkan para insinyurnya menggunakan ChatGPT untuk mengecek kode sumber.

Sayangnya, ketiga karyawan itu menggunakan ChatGPT dengan ceroboh. Mereka membocorkan antara lain kode sumber rahasia ke kolom obrolan (chat) ChatGPT untuk menguji kesalahan.

Menanggapi kebocoran ini, Samsung telah memberitahu para karyawannya di salah satu divisi terbesar tentang kebijakan baru penggunaan AI.

Dilansir Bloomberg, Samsung khawatir data yang telah tersebar ke platform AI seperti Google Bard dan Bing disimpan dalam server eksternal.

Perusahaan yang berbasis di Suwon, Korea Selatan, itu merasa data tersebut akan sulit dihapus dan dikembalikan hingga bisa digunakan oleh pihak lain.

Samsung juga mengadakan survei bulan lalu tentang penggunaan AI secara internal. Dari survei tersebut, 65 persen responden meyakini perangkat AI memiliki risiko keamanan.

“Ketertarikan terhadap platform AI generatif seperti ChatGPT telah tumbuh baik secara internal maupun eksternal,” tulis Samsung kepada stafnya.

“Ketertarikan tersebut berfokus kepada penggunaan dan efisiensi platform itu, namun juga ada kekhawatiran yang tumbuh terkait risiko keamanan yang dimilikinya,” lanjut perusahaan.

Samsung bukan satu-satunya perusahaan teknologi besar yang mengekspresikan kekhawatirannya soal AI. Pada Februari lalu, beberapa bank di Wall Street seperti JP Morgan Chase & Co., Bank of America Corp, dan Citigroup Inc melarang atau membatasi penggunaan ChatGPT.

Italia bahkan telah melarang penggunaannya lantaran kekhawatiran soal privasi.

Di sisi lain, Samsung disebut tengah mengembangkan perangkat AI mereka sendiri untuk menterjemahkan dan merangkum dokumen serta pengembangan perangkat lunak.

AI itu tengah mencari cara memblok unggahan yang berisi informasi sensitif perusahaan ke layanan eksternal.

“HQ (Kantor Pusat, red) sedang mengkaji peraturan keamanan untuk menciptakan lingkungan yang aman menggunakan AI demi meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan,” tulis Samsung.

“Namun demikian, sampai peraturan itu disiapkan, kami secara temporer membatasi penggunaan AI generatif,” tulisnya.

(lth)





Sumber: www.cnnindonesia.com