Setelah berulang kali mengalami kegagalan peluncuran, roket raksasa Space Launch System (SLS) yang membawa misi Artemis 1 bakal terbang pada Kamis (17/11) dini hari.
Misi Artemis 1 merupakan misi pertama Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk membawa kembali astronaut ke Bulan dalam 50 tahun terakhir. Perjalanan manusia ke Bulan terakhir tercatat atas nama misi Apollo 17 pada 1972.
Roket Artemis 1 rencananya akan bertolak ke antariksa dari Pad 39B Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, Rabu (16/11) 01.00 pm EST atau Kamis (17/11) pukul 01.00 WIB.
NASA menyebut penerbangan roket dan pesawat antariksa barunya ini mungkin dapat menemukan sejumlah masalah teknis yang mengakibatkan sedikit penundaan.
“Uji coba terbang itu sendiri memiliki risiko yang melekat,” ujar Jim Free, administrator asosiasi NASA untuk pengembangan sistem eksplorasi, seperti dikutip Space.
“Ini adalah penerbangan pertama roket baru dan pesawat ruang angkasa baru,” tambahnya.
Sebelumnya, masalah pendinginan mesin memaksa NASA untuk membatalkan rencana peluncuran pertama pada 29 Agustus.
Kemudian, upaya peluncuran kedua pada 3 September juga gagal karena kebocoran hidrogen cair selama pengisian bahan bakar, yang akhirnya memaksa NASA untuk membawa roket kembali ke tempat perakitan untuk perbaikan.
NASA selalu mengamati cuaca sebelum peluncuran, dan prakiraan cuaca untuk percobaan peluncuran ketiga Artemis 1 cukup menjanjikan.
Menurut pantauan pada Sabtu (12/11) dari grup cuaca Space Launch Delta 45 di Cape Canaveral Space Force Station, kemungkinan 80 persen cuaca baik pada waktu peluncuran.
Kekhawatiran utama pada faktor cuaca adalah awan tebal, medan listrik permukaan dari petir, dan kemungkinan SLS mungkin harus terbang melalui hujan pada fase pendakiannya. Tim pemantau cuaca akan mengeluarkan pembaruan cuaca harian menjelang waktu peluncuran.
Dilansir dari situs NASA, hitung mundur peluncuran misi Artemis 1 akan dimulai pada Senin (14/11) pukul 13.24 WIB. Tim peluncuran disebut telah menggabungkan pembelajaran dari pengujian gladi resik basah dan telah menyempurnakan perhitungan waktu peluncuran.
Jendela peluncuran intinya sendiri bakal dibuka pada Kamis (17/11) pukul 01.04 WIB hingga 03.04 WIB
Rangkaian proses peluncuran sendiri akan dimulai pada Rabu (16/11) dini hari waktu Indonesia dengan pengisian bahan bakar propelan pada roket SLS. Kemudian pada sekitar pukul 10 pagi, tim akan melakukan injeksi translunar dan pemisahan pesawat ruang angkasa, serta mengatur Orion pada jalurnya ke Bulan.
Tim NASA sendiri akan memandu masyarakat yang ingin menonton pelaksanaan misi Artemis 1 lewat live streaming di situs NASA, mulai dari prelaunch hingga setelah roket mengudara.
Jika upaya peluncuran roket SLS dan pesawat antariksa Orion mengalami kendala, NASA sudah menentukan waktu alternatif, yakni 19 November dan 25 November.
(lom/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com