Produsen teknologi asal China, Realme membuka Experience Store offline perdana di Indonesia. Apakah ini respons Realme dari merosotnya penjualan mereka di Tanah Air?
Public Relations Manager Realme Indonesia, Krisva Angnieszca tak secara langsung merespons pertanyaan itu. Ia mengaku pembukaan Experience Store di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara ini sekadar bentuk menambah titik penjualan.
“Sebenarnya sih ya kalau ngomongin itu kan untuk rangking itu fluktuatif, pasti akan ada naik dan turun. Kita di Realme punya strategi yang memang fokus pada produk dan channel,” kata Krisva di sela pembukaan Realme Experiance Store di Pantai Indah Kapuk, Selasa (19/9).
Krisva melanjutkan pihaknya menargetkan membuka 13 ribu toko fisik di seluruh Indonesia dalam lima tahun ke depan. Salah satu strategi utama adalah investasi yang lebih besar untuk sektor performa, fotografi, dan desain untuk ponselnya.
Di samping itu ia menjelaskan pasar ponsel Indonesia memang didominasi oleh pembeli offline ketimbang pembeli online, yakni kisaran 70 sampai 80 persen.
“Offline itu bisa 70-80 persenan. Kita akan tetap memprioritaskan yang menjadi penjualan utamanya kita,” kata dia.
Sebelumnya firma riset IDC kembali merilis laporan pasar handphone (HP) di Indonesia sepanjang kuartal kedua 2023. Realme tak masuk dalam daftar lima besar pengiriman ponsel di kuartal dua 2023.
Realme tergeser dari posisi kelima oleh Transsion, yang merupalan induk perusahaan brand Infinix, Tecno dan Itel.
Selama Q2 2023, Transsion mengapalkan 1,2 juta, naik dari 1,1 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Ini membuatnya menguasai 13,4 persen dengan nilai pertumbuhan 12,3 persen.
[Gambas:Video CNN]
(can/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com
