Jakarta, CNN Indonesia —
Pulau Kisar, Maluku, dipilih oleh tim Observatorium Bosscha sebagai titik pantau gerhana matahari hibrida 2023. Simak keistimewaan lokasi ini.
Ekspedisi Pengamatan Gerhana Matahari Total di Pulau Kisar, Maluku, itu akan dilakukan 10 anggota tim ahli yang dipimpin oleh staf Observatorium Bosscha dan KK Prodi Astronomi ITB, Premana W. Premadi, pada 14 – 21 April.
“Pulau Kisar dipilih sebagai lokasi pengamatan atas beberapa pertimbangan, diantaranya faktor geografis dan cuaca,” demikian dikutip dari siaran pers.
Bosscha juga merinci beberapa keistimewaan Pulau Kisar dalam hal gerhana matahari hibrida 2023. Pertama, wilayah ini jadi dataran pertama wilayah Indonesia yang berada di jalur total (gerhana 100 persen).
Kedua, lokasinya dekat dengan pusat gerhana di laut Timor, menjadikan waktu totalitas di Kisar lebih panjang dibandingkan daerah lain.
Pengamatan Gerhana Matahari Total akan diselenggarakan di Lapangan Maka, Desa Wonreli, Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat.
Tim Bosscha menyiapkan berbagai instrumen pengamatan untuk bisa digunakan bersama dengan masyarakat yang hadir.
Selain dari Pulau Kisar, pengamatan Gerhana Matahari juga tetap digelar di kompleks Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (20/4) pukul 08.30-12.30 WIB.
Dari lokasi ini, gerhana diamati sebagai Gerhana Matahari Sebagian (GMS) dengan tutupan piringan maksimum sebesar 42,5 persen.
Kronologi gerhana
Gerhana Matahari terjadi saat Matahari, Bulan dan Bumi berada dalam posisi segaris, menjadikan bayangan Bulan jatuh di permukaan bulan.
Pada momen Gerhana Matahari Hibrida, akan terjadi dua fenomena gerhana Matahari sekaligus; gerhana akan dimulai sebagai Gerhana Matahari Cincin (GMC), kemudian Gerhana Matahari Total (GMT), dan diakhiri dengan Gerhana Matahari Cincin (GMC).
“Pada gerhana 20 April 2023, wilayah Indonesia hanya akan dilintasi jalur Gerhana Matahari Total,” menurut keterangan Observatorium Bosscha, yang sudah aktif dalam ekspedisi pengamatan gerhana matahari sejak era Hindia Belanda (tahun 1922, 1921, 1926).
Bayangan inti Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi merupakan area selebar 270 km, menghasilkan pita lintasan Gerhana Matahari Total yang sempit dan memanjang.
Berdasarkan peta gerhana, jalur lintasan total (gerhana 100 persen) akan bergerak dari Australia Barat ke Laut Timor, melewati Pulau Timor bagian Negara Demokratik Timor Leste.
Pulau Kisar menjadi daratan pertama di Indonesia yang dilewati jalur gerhana total.
Bayangan inti Bulan kemudian bergerak melewati daerah Batumerah, Laut Banda, Pulau Karas Papua, daerah pengunungan Papua Barat, Pulau Roswar, dan Biak, kemudian berakhir di Laut Pasifik Utara.
Berikut kronologi gerhana matahari hibrida 2023:
|
Tahapan Gerhana
|
Lapangan Maka, Pulau Kisar, Kab. Maluku Barat Daya (Gerhana 100%, waktu dalam WIT)
|
Observatorium Bosscha Lembang (Gerhana 42,5%, waktu dalam WIB)
|
|
Kontak Pertama (mulai gerhana)
|
11:47
|
09:27
|
|
Kontak Kedua (mulai total)
|
13:22:34
|
–
|
|
Puncak/Maksimum Gerhana
|
13:23:07
|
10:45
|
|
Kontak Ketiga (berakhir total)
|
13:23:42
|
–
|
|
Kontak Keempat (berakhir gerhana)
|
14:58
|
12:08
|
Siaran langsung
Observatorium Bosscha pun akan menyiarkan tayangan langsung pengamatan Gerhana Matahari Total ini. Siaran ini tidak hanya dari lokasi yang dilalui jalur totalitas.
Tayangan langsung juga akan menampilkan laporan beberapa lokasi pengamatan lain dari para kolaborator di beberapa titik di Indonesia seperti Medan, Jambi, Lembang, dan Makassar.
Di mana nontonnya?
Tayangan langsung akan disiarkan melalui kanal resmi Youtube Observatorium Bosscha, obsbosscha, 20 April 11.00-14.00 WIT atau 09.00 – 12.00 WIB.
(tim/arh)
Sumber: www.cnnindonesia.com