Jakarta, CNN Indonesia —
Peneliti astronomi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang akan mengupayakan pertemuan dan meminta maaf kepada PP Muhammadiyah usai komentarnya yang bernada ancaman viral di media sosial.
“Saat ini saya sedang mengupayakan pertemuan dengan Muhammadiyah untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf,” kata dia kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/4).
Ia juga mengakui bahwa komentar viral atas perbedaan hari Lebaran 1444 Hijriah antara pemerintah dan Muhammadiyah itu benar ditulis sendiri oleh Andi. Pernyataan itu mengomentari apa yang disampaikan peneliti BRIN yang lain, Thomas Jamaluddi di media sosial.
“Betul itu percakapan saya dengan beliau (Thomas Jamaluddin),” ujarnya.
Sebelumnya komentar Andi viral di media sosial. Andi berkomentar di status Facebook mantan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Thomas Djamaludin, dan menyinggung organisasi Islam yang berdiri sejak 1912 itu.
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” kata Andi dengan nama Facebook AP Hasanuddin.
Andi mengakui Muhammadiyah merupakan saudara seiman dan rekan diskusi keilmuwan dengan BRIN. Namun ia mengklaim BRIN sudah menganggap jemaah Muhamadiyah sebagai musuh lantaran perbedaan penetapan hari Idulfitri 1444 Hijriah.
“Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?”
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod mengecam pernyataan Andi Pangerang tersebut.
Dalam akun twitternya, @mamunmurod_, Ma’mun mempertanyakan bagaimana bisa ancaman tersebut datang dari lembaga riset yang isinya mereka yang seharusnya intelektual.
“Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman,” kata Ma’mun dalam cuitannya.
Ma’mun sudah mengizinkan CNNIndonesia.com untuk mengutip cuitannya tersebut.
Ia turut menyebut akun Presiden Jokowi, Menkopolhukam Mahfud MD, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Divisi Humas Polri, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta akun BRIN dalam cuitan tersebut.
Tahun ini Muhammadiyah merayakan lebaran lebih dulu yakni 21 April 2023. Sementara pemerintah tanggal 22 April 2023. Perbendaan ini lantaran perbedaan metode dalam penentuan 1 Syawal.
Muhammadiyah selama ini menganut metode hisab atau perhitungan kalender hijriah. Sementara pemerintah, selain metode hisab, juga menggunakan metode rukyat atau pengamatan langsung pada bulan baru atau hilal.
Pemerintah juga mensyaratkan ketinggian bulan baru 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat dalam perhitungan pergantian bulan baru ini sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
(can/rds)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com