Pemerintah AS Bidik Elon Musk Soal Akuisisi Twitter, Kenapa?

Starlink sudah membuka peluang kerjasama untuk menyediakan akses internet di pesawat.

Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintah Amerika Serikat (AS) kabarnya berencana mengkaji semua transaksi miliarder Elon Musk, termasuk dalam proses akuisisi Twitter.

Melansir Reuters, diskusi untuk mengkaji semua transaksi Musk masih dalam tahap awal. Pemerintah AS masih mencari ‘pintu masuk’ yang tepat agar transaksi Musk itu bisa dikaji.

Salah satunya adalah lewat Komite Investasi Asing di AS (CFIUS), yang berada di bawah Department of Treasury AS. Nantinya, CFIUS akan mengkaji pendanaan asing untuk investasi Elon Musk.

Transaksi Musk yang masuk radar pemerintah AS adalah proses akuisisi Twitter. Pasalnya, CFIUS melihat adanya indikasi pendanaan dari investor asal Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal dan Binance, yang didirikan di China.

Seperti diketahui, Musk memutuskan untuk melanjutkan proses akuisisi Twitter setelah sempat mandek dan harus dibawa ke pengadilan. CEO SpaceX itu setuju di harga awal yakni US$44 miliar atau Rp687 triliun (1USD=Rp15.620).

Proses akuisisi ini dibawa ke pengadilan usai Musk ngotot berhenti karena tak percaya dengan jumlah akun bot yang dipaparkan Twitter. Sebaliknya, Twitter juga ngotot agar Musk melanjutkan proses akuisisi karena data yang dipaparkan itu benar.

Keduanya semula dijadwalkan bersidang di Pengadilan Delaware, 17 Oktober lalu. Namun sebelum persidangan, Musk memutuskan melanjutkan akuisisi.

Di sisi lain, Musk ternyata sedang dalam investigasi lembaga federal AS. Akan tetapi, belum jelas lembaga federal mana yang melakukannya, serta dalam kasus apa.

Hal itu terungkap dalam pengajuan pengadilan oleh Twitter, yang dipaparkan kepada publik pada Kamis (16/10).

Dalam pengajuan itu Twitter mengatakan, pengacara untuk Musk mengklaim memiliki ‘keistimewaan dalam investigasi’ ketika menolak menyerahkan dokumen yang dicari kepada mereka.

Pada September lalu, pengacara Musk telah menyediakan ‘catatan keistimewaan’ yang membuat dokumen itu ditahan.

Catatan tersebut mereferensikan draf email 13 Mei ke Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) dan presentasi slide ke Komisi Perdagangan Federal (FTC). “Permainan petak-umpet ini harus diakhiri,” kata Twitter dalam pengajuan pengadilan.

Pengajuan pengadilan itu sebetulnya bertepatan dengan keputusan Hakim Pengadilan Delaware, Kathaleen McCormick yang memutuskan untuk menunda persidangan antara Musk dan Twitter.

Sementara itu, pengacara Musk, Alex Spiro mengatakan, pengajuan pengadilan oleh Twitter ‘salah arah’. “Para eksekutif twitterlah yang sebetulnya dalam investigasi,” kata Spiro.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)




Sumber: www.cnnindonesia.com