Pemburu Promo Paket Perdana ‘Gentayangan’, Siapa Urus Sampah SIM Card?

Telkomsel dan PlusTik menggarap sampah sisa SIM card yang didapat dari konter Hp di saat masih ramai fenomena pemburu paket perdana.

Badung, CNN Indonesia

Produksi SIM card disebut sudah hampir mencapai 200 juta unit. Dengan sekitar 30 persennya merupakan pemburu promo paket perdana, sampah jadi masalah besar.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan keberadaan pengguna yang mengejar promo paket perdana ini memperparah pembuangan sisa SIM card, selain yang dihasilkan dari pembeli kartu baru biasa.

“Mungkin sekitar 20-30 persen itu yang mencari promo,” ujar dia, dalam agenda ‘Telkomsel Jaga Bumi, Waste Management Program In Colaboration with Plustik’, di Bali, Kamis (20/10).

Diketahui, promo paket perdana ini bisa ditemui di beberapa operator seluler baru. Bentuknya, paket data internet besar yang hanya berlaku pada periode tertentu di awal masa aktivasi. Peminatnya banyak ditemui di pelosok-pelosok.

Meski begitu, Telkomsel mengaku belum mendapat data akumulasi sampah SIM card, baik itu sisa kartu fisik maupun kemasannya. Yang jelas, kata SaKI, “Indonesia itu produce SIM card termasuk packaging hampir sekitar 200 juta.”

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah itu, 11,6 juta di antaranya (17 persen) merupakan sampah plastik.

Dengan deretan angka-angka besar yang mengancam lingkunagn itu, Saki mengaku pihaknya tak mau cuma diam. Pihaknya pun menggaet start-up PlusTik untuk mendaur ulang sisa SIM card via program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) “Telkomsel Jaga Bumi”.

“Ini membuat kami semua tergerak dari semula tidak pernah mengolah, biasanya membuang begitu saja,” lanjut Saki.

“Tidak hanya sampah plastik kami saja, tapi semua sampah plastik packaging sim card semua operator akan kami ambil,” lanjut dia.

Sebagai tahap awal, pihaknya menggarap Bali, yang merupakan tuan rumah ajang Presidensi G20 Indonesia 2022. Prosedurnya, Telkomsel dan Plustik memungut sisa SIM card yang ditinggalkan pembeli pasca-aktivasi kartu perdana di 3.000 outlet seluler.

“Pertama Bali, next di area Jabodetabek dan Jabar,” sambung Saki.

Jumlah outlet sasaran mencapai 13.000. “Jadi totalnya kalau sudah target tercapai itu 16.000 [outlet]. Kalau nanti sudah bisa secara nasional, targetnya bisa 300 ribu outlet. Tapi itu nanti,” ujar Saki.

Bagaimana nasib sampah SIM card yang dibawa pulang pembeli? “Maunya ke sana, ke semua TPS-TPA, tapi kita bertahap dulu,” ucap dia.

Di tempat yang sama, Founder dan CEO PlusTik Reza Hasfinanda mengungkapkan perusahaannya memusatkan pengepulan sisa SIM card itu di Denpasar.

Sampah itu kemudian diolah bersama sampah plastik lainnya menggunakan mesin hasil kreasi pihaknya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kota Bogor.

Hasilnya, produk daur ulang berupa smartphone holder dan paving block.

“Jadi ini sampah plastik campuran. Ke depannya kita bisa mengembangkan ke produk lain,” kata Reza.

(arh)

[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com