Netflix Serius Garap Cloud Gaming, Cuek Google Stadia Gagal

Netflix tidak terpengaruh Google Stadia yang gagal. Mereka tetap akan menggarap lahan cloud gaming.

Jakarta, CNN Indonesia

Vice President Gaming Netflix, Mike Verdu menjelaskan nasib platform streaming itu di kancah game. Netflix secara serius mengeksplorasi penawaran cloud gaming hingga akan membuka studio game baru di California Selatan.

“Ini nilai tambah. Kami tidak meminta Anda untuk berlangganan sebagai pengganti konsol,” kata Verdu seperti dikutip Tech Crunch.

“Ini adalah model bisnis yang sama sekali berbeda. Harapannya adalah seiring waktu, itu menjadi cara yang sangat alami untuk bermain game di mana pun Anda berada,” sambung dia.

Google Stadia dan Luna garapan Amazon telah membuat permainan yang sama, mencoba menjajakan video game yang dapat dimainkan orang jika tidak memiliki komputer.

Verdu menilai produk-produk ini mengalami kesulitan diterima pengguna karena model bisnis, bukan karena teknologi itu sendiri.

Seperti diketahui, Google sempat menginisiasi kehadiran cloud gaming lewat platform Stadia. Namun platform itu stagnan sehingga Google akan menutupnya pada awal 2023. 

“Stadia sukses secara teknis. Asyiknya main game di Stadia. Itu memiliki beberapa masalah dengan model bisnis, tentu saja,” tuturnya.

Di sisi lain, Verdu mengonfirmasi Netflix akan membuka studio pengembangan game internal baru di California Selatan.

Studio itu dipimpin oleh mantan produser eksekutif Overwatch, Chacko Sonny. Ini akan menjadi studio kelima Netflix setelah pembentukan tim internal baru Helsinki dan akuisisi pengembang Oxenfree Night School Studio , Boss Fight Entertainment, dan Next Games.

Di Blizzard Entertainment Overwatch dianggap sukses besar dan menghasilkan pendapatan hingga miliaran dolar.

Sonny mengumumkan kepergiannya dari Blizzard tahun lalu setelah penyelidikan SEC mengenai pelecehan seksual dan diskriminasi di perusahaan game yang dominan.

Sejak mengumumkan terjun ke dunia game, Netflix memiliki 14 game yang dikembangkan oleh pengembang dari studionya sendiri, dan memiliki 35 game di layanan.

Secara total, Verdu mengatakan memiliki 55 game yang saat ini dalam tahap pengembangan. Game-game ini mencakup film atau series besutan Netflix seperti Stranger Things. Netflix juga mengembangkan game orisinal.

Netflix saat ini kata Verdu masih berfokus pada tahap awal permainan di ponsel, namun tak mengesampingkan ekspansi ke luar smartphone.

“Meskipun kami memahaminya tidak akan menuju ke konsol atau VR pada saat ini,” tuturnya.

Berita peluncuran studio game dan rencana cloud gaming tiba saat Netflix mengumumkan pendapatan pada kuartal tiga, dengan penambahan 2,41 juta pelanggan, sehingga totalnya menjadi 223,09 juta.

Dikutip Euro Gamer, perusahaan juga melaporkan pendapatan, tembus di angka US$7,93 miliar pada Q3 2022, sedangkan analis memperkirakan hanya menghasilkan US$7,85 miliar.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)




Sumber: www.cnnindonesia.com