Misi Artemis 1 NASA akan tiba di wilayah bulan pada Senin (21/11) waktu AS. Misi ini jadi program tak berawak pertama untuk eksplorasi bulan.
Sebelumnya, kapsul Orion tak berawak Artemis 1 telah meluncur menuju bulan sejak Rabu pagi (16/11). Orion diluncurkan di atas roket Space Launch System (SLS) raksasa milik NASA.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Orion akan mencapai bulan pada Senin pagi, meluncur sekitar 130 kilometer atau lebih di atas permukaan bulan pada pukul 7:44 EST (19:44 WIB).
Orion dirancang untuk masuk ke orbit retrograde (DRO) yang jauh di sekitar bulan. Kapsul akan tetap berada di DRO, dan akan membawanya sejauh 64.000 kilometer dari permukaan bulan hingga 1 Desember.
Namun ketika mesin lain terbakar akan mengirim kapsul kembali ke Bumi. Orion akan pulang pada 11 Desember, menghantam atmosfer Bumi dengan kecepatan luar biasa hingga akhirnya jatuh dengan lembut di Samudra Pasifik di lepas pantai California.
Selama perjalanan ke Bulan itu, kapsul akan menyalakan mesin utamanya dalam “powered flyby burn”, yang akan mengarahkan untuk memasuki orbit bulan empat hari kemudian.
Artemis 1 adalah misi pertama program Artemis NASA untuk eksplorasi bulan, yang bertujuan untuk mendirikan pangkalan penelitian berawak di bulan pada akhir tahun 2020-an, di antara tujuan lainnya. Lepas landas Artemis 1 juga menandai debut SLS, roket terkuat yang pernah diluncurkan dengan sukses .
Dikutip Space, jika semua berjalan lancar dengan Artemis 1, NASA akan mulai bersiap-siap untuk Artemis 2 yang akan mengirim astronaut mengelilingi bulan pada 2024.
Dikutip situs NASA, Pada 2025, pihaknya berencana meluncurkan Artemis 3, yang akan meletakkan sepatu bot di dekat kutub selatan bulan, lokasi penelitian yang direncanakan.
Artemis 3 akan menjadi pendaratan bulan berawak pertama sejak misi Apollo terakhir pada tahun 1972, dan yang pertama menempatkan seorang wanita dan orang kulit berwarna di bulan.
Sementara itu, Artemis 1 pada pendaratannya Senin ini membawa sejumlah muatan. Selain manekin, pesawat Orion juga membawa boneka Snoopy, sejumlah benda dari museum luar angkasa, dan cubesats.
Benda-benda itu diikutsertakan untuk keperluan riset. Para ahli ingin melihat dampak radiasi yang diberikan terhadap benda-benda tersebut sebagai bahan penelitian untuk misi pada 2025.
[Gambas:Video CNN]
(can/lth)
Sumber: www.cnnindonesia.com
