Meleleh, Es Arktika Simpan Potensi Pandemi Selanjutnya?

Lapisan es di area Arktika yang meleleh menurut para ahli bisa menjadi tempat virus yang berpotensi menjadi pandemi selanjutnya.

Jakarta, CNN Indonesia

Wilayah Arktika disebut dapat menyimpan virus yang berpotensi menjadi pandemi berikutnya.

Dalam sebuah studi terbaru, peneliti melihat sedimen tanah dan danau dari Danau Hazen yang merupakan danau terbesar di wilayah Arktika. Para peneliti mengurutkan segmen DNA dan RNA yang ditemukan di tanah dan mengidentifikasi kumpulan virus yang ada di lingkungan tersebut.

Dengan menggunakan algoritme komputer untuk mengontekstualisasikan virus dengan hewan, tumbuhan, dan inang jamur yang ada di daerah tersebut, tim menemukan risiko jika virus menyebar dari lingkungan tersebut, yakni kemampuan virus untuk membanjiri spesies inang baru dan terus menyebar. Hal tersebut serupa dengan yang dilakukan SARS-CoV-2 atau virus corona yang berpindah dari populasi hewan liar ke manusia.

“Risiko limpahan meningkat dengan lepasnya virus dari pencairan gletser, proksi untuk perubahan iklim,” tulis para peneliti dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Royal Society.

“Jika perubahan iklim juga menggeser spesies dari vektor virus dan reservoir potensial ke utara, Arktika bagian utara bisa menjadi lahan subur bagi pandemi yang akan muncul,” tambah mereka.

Dilansir dari Science Alert, para peneliti membandingkan jalur evolusi virus dan inang, mencari variasi dan kesamaan di antara keduanya. Hal ini dilakukan untuk mencari perbandingan yang menunjukkan kemungkinan perubahan status quo dan penyebaran virus berikutnya.

“Dari sudut pandang evolusi, virus lebih rentan menginfeksi inang yang secara filogenetik dekat dengan inang alami mereka, berpotensi karena lebih mudah bagi mereka untuk menginfeksi dan menjajah spesies yang secara genetik serupa,” kata para peneliti.

Studi ini menunjukkan bagaimana lanskap yang terdegradasi dapat mendorong patogen, parasit, dan inang menemukan sebuah pola penularan baru. Para peneliti mengatakan peningkatan lelehan gletser mengarah pada peluang virus yang lebih besar melompat ke inang eukariota.

Peningkatan risiko limpahan virus sendiri berbeda dalam sampel tanah dan sedimen danau.

Di tanah, dengan aliran lelehan glasial yang tinggi, risiko tumpahan meningkat sampai suatu titik hingga akhirnya turun. Sementara risiko tumpahan pada sampel sedimen danau diketahui terus meningkat.

Salah satu penjelasan yang dikemukakan oleh para peneliti adalah peningkatan lelehan gletser berarti lebih banyak bahan organik dan organisme di dalamnya terhanyut ke danau daripada tertinggal di darat, termasuk virus.

“Seiring perubahan iklim, aktivitas metabolisme mikrobiosfer Arktik juga bergeser, yang pada gilirannya mempengaruhi banyak proses ekosistem seperti munculnya patogen baru,” tulis para peneliti.

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)




Sumber: www.cnnindonesia.com