Jakarta, CNN Indonesia —
Rencana miliarder Elon Musk memonetisasi verifikasi Twitter menghadirkan ‘bencana’. Tarik-ulur kebijakan dan kemunculan akun-akun peniru saling terkait erat. Apa yang bakal dilakukan Musk?
Sepanjang pekan lalu, Twitter diramaikan ‘bencana’ akibat kebijakan akun centang biru. Musk sempat meminta publik maklum soal perubahan kebijakan Twitter lantaran pihaknya tengah menggelar evaluasi.
“Catat bahwa Twitter akan melakukan banyak hal bodoh dalam beberapa bulan mendatang. Kami akan mempertahankan apa yang berhasil & mengganti apa yang tidak berjalan,” kicaunya, Rabu (9/11).
Mari kita simak sejumlah ‘kebodohan’ yang memicu ragam ‘bencana’ akun peniru itu.
Maju mundur akun centang biru
CEO Tesla itu mulanya menawarkan ide akun centang biru berbayar US$4,99 atau sekitar Rp75 ribu per bulan pada Minggu (30/10).
“Seluruh proses verifikasi sedang diubah saat ini,” kicaunya waktu itu.
Harganya kemudian makin naik. Usai dikritik penulis novel misteri Stephen King soal rencana biaya langganan US$20 atau Rp312 ribu, Musk menawar US$8 atau sekitar Rp125 ribuan.
“Kami harus membayar tagihan. Twitter tidak bisa semata-mata mengandalkan iklan. Bagaimana kalau $8?” cetus dia.
Musk, yang merupakan ayah 10 anak dari tiga ibu itu, mengatakan pola langganan Twitter Blue ditempuh karena sistem lama diskriminatif.
“Sistem lords & peasents Twitter saat ini untuk siapa yang memiliki atau tidak memiliki tanda centang biru adalah omong kosong. Kekuatan untuk rakyat! Biru seharga $8/bulan,” kicaunya, Rabu (2/11).
Ia pun mengungkap sejumlah keuntungan jika berlangganan centang biru:
1. Prioritas dalam Reply, Mention, dan Search, yang penting untuk memangkas spam/scam.
2. Bisa mem-posting video dan audio panjang.
3. Lebih sedikit iklan.
4. Akses Gratis pada konten berbayar di luar Twitter, seperti jurnal sains.
5. Untuk publik figur, mereka akan mendapatkan tag tambahan.
Pada 6 November, Reuters melaporkan Twitter sudah resmi merilis centang biru berbayar tersebut seharga US$7,99 khusus untuk pengguna iOS alias gadget Apple.
Dalam deskripsi di laman pembaruan perangkat lunak untuk iPhone dan iPad, Twitter menulis yang ‘mendaftar sekarang’ bisa mendapatkan centang biru di samping nama akun ‘seperti para selebriti, perusahaan dan politisi yang sudah Anda follow‘.
Sehari setelah peluncuran, Twitter menunda langganan akun centang biru hingga pemilu paruh waktu di Amerika Serikat (AS) digelar pada Selasa (8/11).
The New York Times melaporkan banyak pengguna, termasuk karyawan Twitter, risau sistem baru akun centang biru ini bakal bikin bingung pemilih.
Pasalnya, pengguna bisa saja dengan gampang berpura-pura menjadi Presiden AS, pejabat pemerintahan, atau media, lalu memberi informasi palsu tentang hasil pemilu.
Rampung pemilu sela, dikutip dari The Verge, langganan centang biru seharga US$7,99 per kembali resmi dirilis untuk aplikasi Twitter di iPhone dan iPad pada Kamis (10/11).
Setelah berlangganan paket baru, akun-akun langsung mendapat cek terverifikasi meski manfaat-manfaat baru lainnya seperti yang diklaim Elon Musk belum tersedia.
Menurut halaman dukungan Twitter, “hanya akun yang berlangganan Twitter Blue di iOS pada atau setelah 9 November 2022 yang memenuhi syarat untuk tanda centang biru ke depannya.”
Namun, pada Jumat (11/11), sejumlah pengguna Twitter melaporkan bahwa opsi untuk mendaftar ke layanan berlangganan itu menghilang dari aplikasinya di iOS.
Sehari kemudian, Elon Musk mengatakan Twitter Blue kemungkinan akan “kembali akhir pekan depan”.
Akun official hingga parodi di halaman berikutnya…
Kebijakan soal Akun Parodi
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Sumber: www.cnnindonesia.com