Jakarta, CNN Indonesia —
Lahir tiga dekade lalu di sebuah desa kecil di Portugal bagian tengah, Bobi, anjing milik Leonel Costa (38) kini mencatat rekor sebagai anjing tertua di dunia.
Bobi yang merupakan anjing ras Rafeiro do Alentejo merayakan ulang tahun ke-30 pada tahun lalu. Ulang tahun tersebut membuat Bobi mengalahkan rekor sebelumnya yang telah bertahan selama hampir seabad dari seekor anjing ternak Australia bernama Bluey, yang mati pada usia 29 tahun lima bulan pada 1939.
Costa yang mengetahui anjingnya memecahkan rekor lantas menghubungi Guinness World of Records, menyerahkan semua dokumen, dan setahun kemudian Bobi secara resmi dinobatkan sebagai anjing tertua yang pernah tercatat. Pada hari ini (5/2), Bobi tua sudah berusia 30 tahun 270 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Costa mengaku dirinya bangga kepada anjingnya tersebut. “Rasa bangga yang tidak bisa kami jelaskan,” kata Costa, seperti dikutip Reuters.
“Beberapa orang mengatakan kepada kami bahwa kami tidak akan berhasil… tetapi kami mengetahui usia Bobi dan yakin bahwa pengujian hanya akan membuktikan apa yang telah kami ketahui,” tambahnya.
Guinness World of Records yang mengumumkan penobatan Bobi pada Kamis (2/2) menggambarkan kisah Bobi sebagai “ajaib”.
Pada saat Bobi lahir, keluarga Costa memiliki banyak hewan dan sedikit uang, yang membuat ayahnya, seorang pemburu, kerapkali menguburkan anak anjing yang baru lahir daripada memeliharanya.
Namun Bobi kala itu bersembunyi di antara tumpukan kayu bakar. Costa yang saat itu berusia 8 tahun menemukan Bobi beberapa hari kemudian dan merahasiakannya sampai anak anjing itu membuka matanya.
“Saya berumur delapan tahun. Ayah saya adalah seorang pemburu, dan kami selalu memiliki banyak anjing,” ujar Costa, dikutip dari Guinness World Records.
“Sayangnya, pada saat itu dianggap normal oleh orang tua yang tidak bisa memiliki lebih banyak hewan di rumah, untuk mengubur hewan itu di dalam lubang agar tidak bertahan hidup,” lanjutnya.
Anjing ras Bobi biasanya memiliki usia 12 hingga 14 tahun. Usia Bobi yang panjang sendiri kemungkinan dipengaruhi beberapa faktor seperti tinggal di pedesaan yang tenang, tidak pernah dirantai atau diikat, dan selalu makan makanan manusia.
“Tentu saja cinta dan kasih sayang kami sepanjang hidupnya juga telah membantunya,” tutur Costa sambil bercanda.
(lom/wiw)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com