Kepala BRIN Soal Diduga Hapus Jejak BJ Habibie: Wah Kata Siapa?

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko angkat bicara soal desakan mundur dari Komisi VII DPR RI.

Jakarta, CNN Indonesia

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko buka suara usai lembaganya diduga menghapus nama Bacharudin Jusuf Habibie dari lini masa sejarah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Handoko menampik hilangnya nama B.J Habibie di alat peraga yang ada di kantor BRIN yang berjudul ‘Sejarah Riset dan Inovasi Nasional’. Menurutnya, hal itu sudah digantikan dengan foto Habibie saat masih muda.

“Wah kata siapa? Lha gambar orang paling kiri dan paling gede itu Pak BJH sedang pegang pesawat,” kata Handoko kepada CNNIndonesia.com lewat pesan singkat, Senin (6/2) sambil menautkan emoji tertawa.

Menurutnya, peran Habibie tak lepas dari perjalanan dia menjadi ilmuwan. Lewat beasiswa yang diinisiasi Habibie, eks kepala LIPI ini mengaku mendapatkan beasiswa hingga S3 di luar negeri.

“Saya juga banyak terlibat di Habibie Center sampai sekarang,” ujarnya.

Handoko menjelaskan BRIN juga masih melanjutkan warian Habibie dalam bentuk penghargaan Habibie Prize untuk lima bidang keilmuan yang dianugerahkan setiap tahun di bulan November.

Sebelumnya, nama Handoko tengah diperbincangkan lantaran diduga menghapus B.J Habibie dari lini masa sejara perjalanan IPTEK di Tanah Air. Panel yang dipajang di lobi kantor utama BRIN tak menjelaskan nama Habibie di alat peraga tersebut.

Dari jauh terlihat jelas dua foto animasi Presiden pertama RI Sukarno dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Sisanya berupa logo besar G20 dan tulisan-tulisan aneka tema.

‘Tugu’ paling kiri, yang memuat gambar Sukarno, menuturkan sang proklamator sebagai pelopor riset usai membentuk Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam (OPIPA) pada 1948.

Lini masa berikutnya mengungkapkan pembangunan reaktor nuklir pertama di Indonesia pada 1960, lalu peluncuran roket Kartika-1 pada 1964.

Selanjutnya, ada bagian panel yang menyebutkan soal penerbangan perdana Pesawat N-250 pada 1995. Namun, nihil keterangan siapa yang memprakarsai pengembangan pesawat pertama buatan Indonesia itu.

Deret lini masa iptek di sebelahnya lantas menjelaskan soal Undang-undang Sisnas P3 IPTEK (UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

Pada saat itu, Indonesia dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, yang kini menjabat Ketua Dewan Pengarah BRIN.

Bagian terakhir lini masa, yakni sisi paling kanan panel, mengungkap pembentukan BRIN yang dikepalai Handoko, lengkap dengan nama, foto, dan tanggal pelantikan si pejabat.

Memang, ada foto seorang pria dengan gaya klasik hitam putih berkostum jas di bagian paling kiri panel. Ia sedang berpose agak menyamping sambil memegang pesawat miniatur. Tak ada papan nama atau keterangan apa pun soal sosok pria ini.

Handoko juga berkelit dengan menyebut foto Habibie itu yang sedang memegang pesawat dipampang dengan cukup besar.

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com