Kepala BRIN Klaim Tak Usik Peneliti yang Bocorkan ‘Borok’ Lembaga

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyoroti ketahanan pangan dan krisis energi dalam jangka pendek di pembukaan pameran InaRI 2022.

Jakarta, CNN Indonesia

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengklaim tidak akan mengusik peneliti atau pegawai yang membocorkan masalah internal lembaga.

“Teman-teman (peneliti dan pegawai) di BRIN buka borok sendiri, emang ada yang saya apa-apain?” jawab dia, saat ditanya soal potensi mutasi pegawai ‘bocor’, di kantornya, Jakarta, Jumat (10/2).

Ia mengaku memanggil dan mengajak bicara para peneliti yang blak-blakan polemik lembaga kepada media.

“Saya panggil (peneliti itu) kamu komplainnya apa. Apa yang dipermasalahkan? Ya ngapain juga [ada pemutasian]. Kita belum pernah melakukan itu,” tururnya.

Berdasarkan temuan CNNIndonesia.com, sejumlah peneliti di BRIN enggan diungkap identitasnya saat membeberkan masalah di internal. Yang lainnya tak keberatan soal pengungkapan identitas narasumber ini.

Salah satu peneliti yang enggan diungkap identitasnya adalah yang membeberkan soal minimnya anggaran BRIN pada program deteksi tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).

Program mitigasi bencana ini sebelumnya berada di bawah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang kini melebur ke BRIN.

“Program InaTEWS ex.BPPT saat ini tidak dianggarkan secara khusus oleh BRIN, sehingga belum jelas kelanjutannya,” ujar sumber kepada CNNIndonesia.com lewat keterangan tertulis, Rabu (1/2).

Sumber tersebut mengatakan buoy-buoy tsunami yang dipasang di laut pada 2021 sudah memasuki masa pemeliharaan (maintenance) seperti ganti baterai, pembaruan/refurbish.

(can/arh)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com