Meski sering dicemooh, Bekasi ternyata memiliki kecepatan internet paling baik dibanding kota-kota lain di Indonesia. Bahkan, kecepatan internet Bekasi menduduki peringkat 135 dunia.
Melansir Speedtest, Bekasi memiliki kecepatan download dan upload pada internet mobile masing-masing di angka 17,38 Mbps dan 11,48 Mbps. Tingkat latensi internet mobile Bekasi mencapai 22 mili detik.
Sementara itu, untuk internet Fixed Broadband, Internet Bekasi punya kecepatan download 27,74 Mbps dan Upload 12,39 Mbps dengan latensi 5 milidetik.
Di bawah Bekasi, ada Jakarta Selatan yang menempati peringkat 138 untuk internet mobile dan 135 untuk peringkat Fixed Broadband.
Kecepatan download internet mobile Jakarta Selatan ada di angka 16,75 Mbps dan upload 10,82 Mbps. Untuk Fixed Broadband, Jakarta Selatan memiliki kecepatan 28,59 Mbps (upload), dan 18,06 Mbps (download).
Kecepatan internet Bekasi dan Jakarta Selatan mengalahkan kota-kota lain bahkan ibukota Peru, Lima dan Ibukota Ukraina, Kiev.
Sementara itu, kota Ar-Rayyan di Qatar menempati urutan pertama untuk kategori internet mobile dengan kecepatan 161 Mbps. Untuk kategori Fixed Broadband, kota Beijing di China memuncaki klasemen berkat kecepatan 252 Mbps.
Untuk kategori negara, Uni Emirat Arab menduduki posisi pertama kategori internet mobile dengan kecepatan 138,82 Mbps. Di saat yang sama, Singapura ada di urutan pertama kategori Fixed Broadband berkat kecepatan 219,57 Mbps.
Bagaimana dengan Indonesia? Internet di Tanah Air memiliki kecepatan 16,7 Mbps di peringkat 112 untuk kategori internet mobile. Untuk kategori Fixed Broadband, Indonesia ada di peringkat 123 dengan kecepatan 22,78 Mbps.
Disebut Elon Musk
Perihal kecepatan internet di Indonesia sempat disinggung CEO Twitter, Elon Musk. Ia menyebut internet di Indonesia ikut berperan dalam lambatnya Twitter di Tanah Air.
“Twitter sangat lambat di India, Indonesia & banyak negara lainnya. Ini fakta, bukan “klaim”. 10 hingga 15 detik untuk me-refresh tweet homeline adalah hal biasa di sana. Terkadang tidak berfungsi sama sekali, terutama di ponsel Android,” ujar Musk ketika berbincang dengan mantan CTO Meta Mike Schroepfer di Twitter, Selasa (15/11).
“Satu-satunya pertanyaan adalah berapa banyak penundaan karena bandwidth/latensi/aplikasi,” ujar Musk.
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com