Kapan Manusia Masak untuk Pertama Kali?

Memasak menjadi aktivitas yang tak bisa dipisahkan sehari-hari. Namun kapan manusia pertama kali melakukannya.

Jakarta, CNN Indonesia

Memasak jadi salah satu cara manusia untuk bertahan hidup dan perlahan menjadi upaya manusia menikmati rasa makanan. Namun kapan manusia masak untuk pertama kali?

Ahli primata Inggris Richard W. Wrangham mengatakan tidak ada populasi manusia yang hidup tanpa memasak, yang menunjukkan memasak adalah keterampilan yang kuat dan diperlukan.

Wrangham berpendapat pergeseran evolusioner dari makanan mentah ke makanan matang adalah “momen transformatif ” yang mengisi perut manusia purba dan membiarkan otak mereka tumbuh, memunculkan genus kita dan akhirnya spesies kita.

Tim ilmuwan internasional yang bekerja di sektor utara Laut Mati mengklaim telah menemukan tanda-tanda awal memasak oleh manusia prasejarah.

Di sebuah situs arkeologi bernama Gesher Benot Ya’aqov, sisa-sisa ikan purba mirip ikan mas menunjukkan tanda-tanda telah dipanaskan pada 780.000 tahun yang lalu.

Penemuan tersebut bukanlah bukti tertua penggunaan api secara terkendali oleh manusia purba, namun merupakan bukti tertua di Eurasia, menurut laporan Science Alert.

Di Afrika, situs Homo erectus yang berumur setidaknya 1,5 juta tahun mengandung arang dan tulang yang terbakar.

Namun temuan itu hanyalah tanda-tanda tidak langsung dari pembakaran, bukanlah tanda-tanda memasak yang jelas, dikutip Jurnal Nature.

Bahkan, tanda-tanda memasak tidak benar-benar muncul dalam catatan arkeologi lama setelah kedatangan Neanderthal dan Homo sapiens.

Sampai baru-baru ini, bukti memasak tertua adalah sisa-sisa tanaman tepung yang dipanaskan yang ditemukan di oven bawah tanah di Afrika. Dan situs itu berusia 170.000 tahun.

Temuan itu 600.000 tahun setelah manusia purba di Israel memasak ikan di sebuah lembah dekat Laut Mati.

“Kami tidak tahu persis bagaimana ikan itu dimasak, tetapi mengingat kurangnya bukti paparan suhu tinggi, jelas bahwa mereka tidak dimasak langsung di api, dan tidak dibuang ke dalam api sebagai limbah atau sebagai bahan untuk dibakar. ” kata arkeolog Jens Najorka dari Natural History Museum di London.

Analisis tim baru-baru ini menunjukkan gigi ikan air tawar purba yang ditemukan di lokasi tersebut ditangkap di danau terdekat, sudah tidak ada lagi, dan terpapar suhu yang sesuai untuk memasak.

Temuan ini mendorong kembali kendali api nenek moyang manusia ke pertengahan Pleistosen, masa ketika populasi Homo erectus digantikan oleh hominin berotak lebih besar , seperti Homo heidelbergensis .

“Mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk memasak makanan menandai kemajuan evolusioner yang signifikan, karena menyediakan sarana tambahan untuk memanfaatkan secara optimal sumber makanan yang tersedia,” jelas Naama Goren-Inbar arkeolog dari Hebrew University of Jerusalem.

“Bahkan mungkin memasak tidak terbatas pada ikan, tetapi juga mencakup berbagai jenis hewan dan tumbuhan,”sambungnya.

Arkeolog telah menemukan bukti alat batu api, basal, dan batu kapur di Gesher Benot Ya’aqob, yang disertai buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan banyak spesies mamalia darat, baik sedang maupun besar.

Para ilmuwan telah berargumen selama bertahun-tahun, makanan seperti ikan yang kaya akan asam lemak omega dan nutrisi penting lainnya adalah yang memungkinkan otak manusia berevolusi sedemikian kompleks.

Ikan mentah dianggap cocok dengan hominin paling awal, tetapi ikan yang dimasak nenek moyang kita itu akan membuat pencernaan lebih mudah dan menyelamatkan orang dari konsumsi patogen berbahaya.

Dengan demikian hal Itu juga akan memberi otak hominin dorongan nutrisi yang lebih besar.

Di samping itu, ikan yang digoreng di Israel mungkin baru saja menjadi awal dari kehebatan kuliner umat manusia kita.

“Penelitian ini memberikan bukti pemasakan ikan oleh hominid awal … menekankan peran habitat lahan basah dalam menyediakan sumber makanan yang stabil sepanjang tahun yang memainkan peran penting dalam penghidupan dan penyebaran hominin di Dunia Lama,” para penulis menyimpulkan.

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)






Sumber: www.cnnindonesia.com