Modus jasa unlock International Mobile Equipment Identity (IMEI) dilakukan lewat aplikasi pendaftaran wisatawan asing. Namun, unlock itu cuma berlaku beberapa bulan.
Kondisi ini berkenaan dengan dibolikirnya sejumlah ponsel ilegal lantaran tak terdaftar di Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Modusnya operandinya lewat aplikasi khusus registrasi turis, karena mereka hanya dapet jatah 3 bulan sampai 6 bulan saja,” kata Analis Kebijakan Ahli Madya, Direktorat Standarisasi PPI Kemenkominfo Nur Akbar Said, di acara ‘Quo Vadis Pengendalian IMEI’, di Jakarta, Rabu (23/11).
Untuk diketahui IMEI merupakan nomor identitas yang biasanya dicantumkan pada perangkat ponsel. Fungsi IMEI penting untuk melakukan identifikasi perangkat mobile agar bisa aktif di Tanah Air.
Dia mengklaim temuan itu sudah ditindaklanjuti lantaran merupakan kegiatan ilegal. Iklan jasa unlock ponsel yang ada di sosial media dan situs jualan daring pun diklaim sudah dihapus.
Di samping itu, Akbar juga mengklaim sudah berkoordinasi dengan operator seluler agar memperketat proses registrasi dan validasi identitas dari pemohon.
“Kita pun sudah memberikan surat peringatan iklan marketpace untuk takedown ini. Kita sudah memberikan surat peringatan untuk men-takedown iklan jasa unlock,” tuturnya.
Ia menjelaskan fitur registasi turis hanya bersifat temporer. Data IMEI ponsel yang didaftarakan ke pemerintah akan dihapus dalam dalam kurun maksimal enam bulan.
Sebagai contoh, kata Akbar dalam lawatan G20 yang digelar 15-16 November akan dihapus pada 30 November, usai proses pertemuan itu selesai.
Untuk diketahui jasa buka atau unlock IMEI ponsel marak dijajakan di marketplace maupun media sosial. Jasa ini dibutuhkan untuk para pengguna ponsel yang IMEI ponselnya diblokir pemerintah karena masuk kategori ilegal.
Di platform daring Bukalapak misalnya, jasa unlock IMEI iPhone dibanderol Rp1,450 juta dengan klaim bakal permanen.
“Buat yang devicenya terkendala masalah IMEI yg ga terdaftar kami punya solusinya,” bunyi deskripsi di kolom dagangan.
(can/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com