Jaringan internet untuk acara puncak Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bali dibuat berlapis demi mengantisipasi serangan siber dengan berbagai metode.
Diketahui, puncak G20 digelar di lima venue utama, yakni Apurva Kempinski, Bali International Convention Center (BICC), Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) , Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai.
“Khusus di Kempinski yang menjadi venue utama kita bikin tiga lapis. Jadi paling tidak, ada lima venue utama itu menjadi priority kita. Jadi di sana, kita siapkan seluruh servis dan connectify internet, ASTINet WiFi,” kata Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko saat ditemui usai Rehearsal Infrastruktur Telkom Group Support G20 2022 di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (19/10) malam.
“Kemudian mobile baik 4G maupun 5G. Semua kita sudah siapkan di sana dalam kapasitas yang cukup dengan performa yang maksimal dan keamanan yang penting. Jadi semua titik kita berikan driver city, jalur alternatif,” lanjut dia.
Lapisan jaringan itu terdiri dari tiga backbone atau jaringan berkecepatan tinggi, yakni backbone nasional, regional, dan venue KTT G20.
Apa potensi serangan yang mungkin? Herlan mengungkapkan itu bisa berupa banjir traffic yang tak dikehendaki alias serangan distributed denial-of-service (DDoS) yang membuat sistem lumpuh.
“Sering kita mendapatkan gangguan, kita dibanjiri traffic. Jadi kita [antisipasi] sistem DDoS. Jadi firewall dan DDoS itu kita sudah uji dan sejauh ini aman,” klaimnya.
Telkom, bersama Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, BUMN, dan Kementerian Informasi dan Komunikasi pun melakukan uji gangguan jaringan.
Caranya, memutus dan menyambungkan kembali jaringan internet tiga backbone itu. Hasilnya, jaringan internet tetap berfungsi meski diputus; tayangan YouTube maupun video konferensi tetap menyala.
Uji coba keamanan jaringan internet dari serangan siber juga dilakukan dengan memakai pakai sistem dinding api (firewall) yang “next generation” untuk menangkal serangan siber.
“Kita ingin memastikan network kita yang domestik aman dari serangan global, itu ada dua sistem yang kita bangun; satu adalah firewall, bahkan kita (install) yang paling mutakhir, namanya next generation firewall di Jakarta ada dua dan di Bali ada dua,” ujarnya.
Dengan rangkaian hasil uji coba itu, Herlan mengklaim “Telkom sudah siap 100 persen.”
“Bagaimanapun kita tidak bisa bekerja sendiri. Ini hasil kolaborasi dengan semua elemen, tempat dan lingkungan di sini. Termasuk lembaga kementerian yang lain, yang menyokong kita, termasuk berkolaborasi dengan semua operator yang ada di negeri ini,” lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, keamanan siber KTT G20 ini bakal dikawal bersama oleh TNI dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Bidang siber, kami bekerja sama dengan BSSN. BSSN, dalam hal ini yang menjadi leading sector,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis (20/10).
TNI, katanya, mengerahkan Satuan Siber Tentara Nasional Indonesia (Satsiber TNI) dan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
“Kami juga punya unsur-unsur yang menggeluti siber, seperti Satsiber TNI dan juga Bais TNI yang memiliki sedikit infrastruktur siber. Intinya, kami ikut apa yang diatur oleh BSSN,” ujar Panglima TNI.
Pihaknya sudah beberapa kali bertemu dengan pihak BSSN untuk membahas hal-hal terkait simulasi pengamanan siber pada G20.
“Pada saat technical floor game 30 September kemarin pun, Kepala BSSN dengan timnya juga hadir untuk membicarakan beberapa simulasi,” ucap Andika.
(kdf/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com