Jangan Takut Matahari, Demikian Pesan Mumi Anak Bangsawan Austria

Mumi anak bangsawan Austria membuktikan pentingnya mendapat paparan cahaya Matahari yang cukup. Kenapa?

Jakarta, CNN Indonesia

Para peneliti menemukan mumi anak bangsawan Austria dalam keadaan kekurangan vitamin D karena minim terpapar cahaya Matahari.

Studi terbaru menunjukkan “otopsi virtual” dari sisa-sisa mumi balita yang terkubur di dalam sebuah ruang bawah tanah Austria menunjukkan anak tersebut meninggal karena kekurangan sinar Matahari.

Studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers ini menyebut penyelidikan makroskopis-antropologis, radiologis (CT scan seluruh tubuh), histologis (jaringan kulit), dan radiokarbon menunjukkan bayi laki-laki berusia 10-18 bulan kemungkinan besar meninggal antara tahun 1550 dan 1635 Masehi.

Bayi tersebut diyakini sebagai Reichard Wilhelm, putra sulung dari Pangeran Starhemberg, seorang bangsawan Austria.

Pasalnya, ruang bawah tanah disediakan khusus untuk keturunan Pangeran Starhemberg, khususnya putra sulung mereka yang akan menjadi pemegang gelar.

Para peneliti menemukan anak itu terkubur di dalam peti kayu yang terlalu kecil untuknya. Hal ini diketahui dari deformasi yang terjadi pada tengkoraknya.

Sebuah tim ilmuwan dari Jerman kemudian meneliti anak tersebut dan menemukan kesimpulan bahwa bayi bangsawan ini mengalami “kekurangan nutrisi yang ekstrem dan kematian dini yang tragis akibat pneumonia.”

Pernyataan tersebut muncul setelah para peneliti melakukan CT scan dan penanggalan radiokarbon pada mumi yang ditemukan terbungkus mantel sutra berkerudung itu.

Pemindaian menunjukkan malformasi pada tulang rusuk yang menjadi tanda klasik malnutrisi yang disebut rakitis.

Dikenal sebagai rakitis rosario, malformasi tersebut terjadi ketika kenop tulang rusuk mulai menyerupai manik-manik salib rosario karena kekurangan vitamin D.

Jaringan lunak yang tersisa dari anak itu menunjukkan dia juga kelebihan berat badan ketika meninggal, sehingga menghilangkan asumsi bayi ini meninggal karena kekurangan makan.

“Kombinasi obesitas bersama dengan kekurangan vitamin yang parah hanya dapat dijelaskan oleh status gizi baik yang dibarengi dengan hampir tidak adanya paparan sinar matahari,” kata Andreas Nerlich, penulis utama studi dan ahli patologi dari Academic Clinic Munich-Bogenhausen di Jerman, seperti dikutip Live Science.

“Kita harus mempertimbangkan kembali kondisi kehidupan bayi bangsawan kelas atas dari populasi sebelumnya,” tambahnya.

(lom/arh)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com