Jakarta, CNN Indonesia —
Fenomena antariksa hujan meteor Eta Aquariid akan berlangsung pada Sabtu (6/5) dini hari dan bisa dipantau dari seluruh wilayah RI. Cek jadwal lengkap puncak fenomena langit ini.
Hujan meteor Eta Aquariid, yang terkadang ditulis Eta Aquarid, aktif sejak 19 April hingga 28 Mei, tiap tahunnya. Namun, puncaknya hanya akan terjadi dalam satu hingga dua malam yang kali ini bersamaan dengan fase bulan purnama dan gerhana bulan penumbra.
Fenomena antariksa ini merupakan salah satu dari dua hujan meteor yang dihasilkan dari puing-puing Komet Halley.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan fenomena ini bisa menghasilkan 42 sampai 43 meteor per jam di saat kondisi purnama 100 persen.
Observatorium Bosscha, Bandung, mengungkapkan jadwal puncak hujan meteor Eta Aquarid akan berlangsung pada Sabtu (6/5) dini hari, tepatnya pada pukul 01.24 WIB atau 02.24 WITA atau 03.34 WIT.
[Gambas:Instagram]
Saat puncaknya, bulan purnama memang sedang terang-terangnya. Namun, Kepala Kantor Lingkungan Meteoroid di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA, Huntsville, Alabama, Bill Cooke menyebut Eta Aquariid tak akan tenggelam oleh cahaya purnama.
Itu lantaran ada peningkatan intensitas yang signifikan berupa ‘ledakan’. Hal ini disebabkan oleh partikel yang dikeluarkan dari Komet Halley pada 390 SM.
Dampaknya, intensitas meteor bisa lebih dari dua kali lipat dari biasanya, yakni mencapai sekitar 120 Zenith Hourly Rate (ZHR).
(can/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com