Jakarta, CNN Indonesia —
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencatatkan sejumlah pencapaian di 2022, di antaranya jumlah pelanggan tembus 102,2 juta dan pendapatan naik 76,2 persen.
Dikutip dari siaran pers, Jumlah pelanggan seluler naik sebesar 62,5 persen menjadi 102,2 juta pelanggan pada akhir tahun 2022.
Selain itu, pertumbuhan lalu lintas data mencapai 91,8 persen. Hal ini berkontribusi pada kenaikan pendapatan Data sebesar 61,3 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Kami optimis bahwa IOH dapat menyediakan akses teknologi, komunikasi, dan informasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dipandu oleh tujuan yang lebih besar, kami akan terus menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital Indonesia,” kata President Director and CEO IOH Vikram Sinha, Senin (13/2).
Selain itu, IOH (IDX: ISAT) mencatatkan cakupan jaringan perusahaan yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 137 ribu, “sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.”
Integrasi jaringan perusahaan pun disebut sesuai target. Termasuk di wilayah Jabodetabek yang selesai lebih cepat “sehingga dapat memberikan pengalaman digital yang lebih baik bagi pelanggan.”
Sebelumnya, IOH menargetkan integrasi jaringan dua operator seluler selesai dalam sembilan kuartal atau 1,5 tahun sejak merger Indosat dan Tri pada Januari 2022.
IOH juga mengaku masih memperluas jangkauan jaringan dan pelayanan yang jauh lebih baik, termasuk jaringan 5G. Sampai awal tahun ini, jaringan 5G IOH telah menjangkau delapan kota yakni Jakarta, Karawang, Bandar Lampung, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Bali.
Keuangan
Berdasarkan laporan kinerja keuangan untuk kuartal keempat dan satu tahun penuh yang berakhir pada 31 Desember 2022, IOH mencatatkan kenaikan total pendapatan naik 48,9 persen year on year (yoy) dari Rp31,39 triliun menjadi Rp46,75 triliun.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp4,72 triliun, laba bersih yang dinormalisasi meningkat sebesar 76,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, dalam hal EBITDA (earning before interest tax, depreciation, and amortization, yang merepresentasikan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan), IOH mencatatkan Rp19,47 triliun atau naik 40,2 persen dengan EBITDA margin tercatat sebesar 41,6 persen.
“Seluruh indikator menunjukkan hasil yang positif,” lanjut Vikram.
(lom/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com