Jakarta, CNN Indonesia —
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyebut proses integrasi jaringan Indosat dan Tri saat ini sudah mencapai 81 persen. Perusahaan operator seluler itu menargetkan proses integrasi rampung pada akhir Maret 2023.
“Hari ini, integrasi kami sudah 81 persen dan pada akhir Maret integrasi kami akan 100 persen selesai,” ujar Vikram Sinha, President Director & Chief Executive Officer IOH secara virtual, Senin (13/2).
Sebelumnya, IOH menargetkan integrasi jaringan dua operator seluler selesai dalam sembilan kuartal atau 1,5 tahun sejak merger Indosat dan Tri pada Januari 2022.
Pada Akhir Januari lalu, IOH telah menyelesaikan integrasi jaringannya untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). IOH menyelesaikan integrasi jaringan di Jabodetabek dengan bantuan Ericsson.
Integrasi yang dilakukan di wilayah tersebut diklaim memperkuat performa jaringan IOH. Perusahaan operator seluler ini mengklaim cakupan dan penetrasi dalam ruangan yang meningkat 20 persen, kecepatan data yang naik 27 persen, serta lalu lintas data yang meningkat 21 persen dibandingkan sebelum proses integrasi.
Saat ini IOH sendiri telah mencapai 106 juta pengguna. Selain pertumbuhan pengguna, pertumbuhan lalu lintas data mencapai 91,8 persen. Hal ini berkontribusi pada kenaikan pendapatan Data sebesar 61,3 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, IOH juga mencatatkan cakupan jaringan perusahaan yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 137 ribu, “sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.”
Di sisi lain, peningkatan jumlah pelanggan ikut berdampak ke pendapatan Indosat.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan untuk kuartal keempat dan satu tahun penuh yang berakhir pada 31 Desember 2022, IOH mencatatkan kenaikan total pendapatan naik 48,9 persen year on year (yoy) dari Rp31,39 triliun menjadi Rp46,75 triliun.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp4,72 triliun, laba bersih yang dinormalisasi meningkat sebesar 76,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, dalam hal EBITDA (earning before interest tax, depreciation, and amortization, yang merepresentasikan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan), IOH mencatatkan Rp19,47 triliun atau naik 40,2 persen dengan EBITDA margin tercatat sebesar 41,6 persen.
“Seluruh indikator menunjukkan hasil yang positif,” lanjut Vikram.
[Gambas:Video CNN]
(lom/lth)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com