Jakarta, CNN Indonesia —
Ilmuwan telah menemukan fosil atau sisa-sisa spesies dinosaurus herbivora di Chile. Fosil itu sebelumnya tidak diketahui berada di belahan Bumi selatan, sehingga menguji temuan lama tentang keberadaan dinosaurus berparuh bebek.
Temuan itu diungkap DIrektur Jaringan Paleontologi University of Chile Alexander Vargas dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Sciences Advances dan telah dipresentasikan di Santiago, Chile.
“Ini adalah dinosaurus yang tampak ramping, yang dapat dengan mudah mengadopsi postur bipedal dan quadrupedal untuk mencapai vegetasi di ketinggian dan di permukaan tanah,” tutur Vargas, seperti diberitakan AFP pada Sabtu (17/6).
Dinosaurus bernama Gonkoken nanoi itu diprediksi hidup 72 tahun lalu di ujung selatan Patagonia Chile. Ukuran hewan zaman purba itu mencapai empat meter dengan berat satu ton.
Penemuan tersebut menunjukkan bahwa wilayah Patagonia Chile berfungsi sebagai tempat berlindung spesies hadrosaurus yang sangat purba. Spesies itu berwujud seperti dinosaurus berparuh bebek yang lazim ditemukan di Amerika Utara, Asia, dan Eropa.
Eksistensi dinosaurus spesies tersebut muncul selama periode Cretaceous, yakni 145 hingga 66 juta tahun yang lalu.
Temuan terbaru ini mengejutkan para ilmuwan. Sebab, spesies itu sebelumnya tidak pernah ditemukan di belahan Bumi selatan yang terpencil.
Vargas kemudian mengatakan para ilmuwan perlu melakukan observasi lebih lanjut untuk “memahami bagaimana nenek moyang mereka sampai di sana.”
Sementara itu, Gonkoken nanoi merupakan spesies dinosaurus kelima yang ditemukan di Chile. Fosil dinosaurus itu sebenarnya sudah ditemukan pada 2013, sehingga penelitian sudah berjalan selama satu dekade terakhir.
Nama Gonkoken berasal dari bahasa Tehuelche, bahasa yang digunakan oleh orang-orang Patagonia yang merupakan penduduk pertama wilayah Chile. Dalam bahasa Tehuelche, Gonkoken berarti “menyerupai bebek atau angsa liar”.
(frl/chs)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com