Gerhana Bulan Penumbra Dimulai, Pakar Sarankan Pakai Kamera

Gerhana Bulan Total akan terjadi Selasa (8/11) sore ini. Bagaimana cara melihatnya?

Jakarta, CNN Indonesia

Gerhana bulan penumbra dimulai saat ini dengan gejala purnama yang mulai redup sedikit demi sedikit. 

Menurut keterangan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gerhana bulan penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar.

Itu membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra (bayangan yang masih samar, tidak gelap seluruhnya) Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup ketimbang saat purnama.

BRIN mengungkap fenomena langit ini akan berlangsung selama 4 jam 18 menit.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Rhorom Priyatikanto mengungkapkan gerhana bulan kali ini pada dasarnya hanya peredupan bulan purnama.

“Masyarakat cukup sulit menyaksikan gerhana itu untuk dilihat tanpa bantuan kamera karena hanya berupa peredupan purnama. Maka, gerhana itu tidak seperti gerhana sebagian atau total yang membuat bulan tampak kemerahan,” ujarnya, Kamis (4/5) dikutip dari Antara.

Saat bulan mulai memasuki penumbra, lanjut dia, cahaya terangnya menjadi berkurang secara bertahap atau gradual.

“Perbedaan umbra dan penumbra pada gerhana bulan, yaitu bila ada bagian bulan yang memasuki umbra, maka bagian tersebut tidak menerima cahaya Matahari, kecuali sebagian kecil yang terbiaskan oleh atmosfer bumi,” ujar Rhorom.

“Dan sebaliknya bagian yang masuk penumbra masih menerima cahaya Matahari,” lanjutnya.

Menurut Planetarium Jakarta, lebar penumbra akan mencapai 0,9636 dan umbra – 0,0457 (minus berarti tidak ada permukaan Bulan yang memasuki umbra atau bagian bayangan gelap).

Lantaran itu, Rhorom menyarankan warga yang ingin menyaksikannya untuk memperhatikan cuaca.

“Untuk menyaksikan gerhana bulan penumbra, masyarakat dapat mengecek kondisi cuaca lokal dan sempatkan memantau langit. Bagi masyarakat yang ingin mengabadikan fenomena itu, maka kamera digital akan memudahkan untuk melakukan dokumentasi,” ucap dia.

Titik pengamatan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam keterangannya, menyebut “seluruh fase gerhana teramati di Indonesia”.

ORPA BRIN mengungkap gerhana ini dapat diamati dari arah Tenggara ke Barat Daya untuk zona WIB, dari arah selatan ke barat daya untuk zona WITA, dari arah barat daya ke barat untuk zona WIT.

Berikut jadwal lengkapnya menurut BMKG:

  1. Gerhana mulai (P1) 22.12.09 WIB atau 23.12.09 WITA atau 00.12.09 WIT
  2. Puncak Gerhana (Puncak) 00.22.52 WIB atau 01.22.52 WITA atau 02.22.52 WIT
  3. Gerhana berakhir (P4) 02.33.36 WIB atau 03.33.36 WITA atau 04.33.36 WIT

[Gambas:Instagram]

(tim/arh)





Sumber: www.cnnindonesia.com