Gedung Putih membantah laporan yang mengungkap soal diskusi peluncuran tinjauan keamanan nasional dari beberapa usaha miliarder Elon Musk yang “tidak benar”.
Dikutip dari Reuters, Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menolak mengomentari hubungan pemerintahan Biden dengan Musk atau urusan bisnisnya dengan negara lain.
Sebelumnya, laporan Bloomberg News pekan lalu yang mengatakan pejabat administrasi Biden sedang mendiskusikan apakah beberapa usaha Musk harus menghadapi tinjauan keamanan nasional”.
Jean-Pierre mengatakan, “Laporan itu tidak benar. … Tinjauan keamanan nasional, itu tidak benar.”
Bloomberg pada Kamis (20/10) melaporkan bahwa pejabat AS sedang mempertimbangkan upaya untuk menundukkan beberapa usaha Musk, termasuk jaringan satelit Starlink SpaceX dan kesepakatannya senilai US$44 miliar untuk membeli Twitter.
Kehadiran investor asing dalam kesepakatan Twitter Musk dapat memicu peninjauan oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), Bloomberg melaporkan saat itu.
Terpisah, Mirae Asset Financial Group Korea Selatan berencana untuk memberikan sekitar 300 miliar won Korea (US$208 juta) untuk membantu membiayai pembelian US$44 miliar Elon Musk dari Twitter Inc TWTR.N, seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Senin.
Kesepakatan dengan Mirae diharapkan akan diselesaikan dalam beberapa hari mendatang sebelum batas waktu penutupan kesepakatan Twitter pada 28 Oktober, sumber tersebut menambahkan.
Mirae Asset awal tahun ini berinvestasi di perusahaan roket dan satelit Musk, SpaceX, kata orang itu.
Pengacara Musk belum berkomentar terkait kasus ini. Senada, Mirae Asset menolak berkomentar.
Korea Economic Daily sebelumnya melaporkan rencana investasi Mirae Asset untuk Twitter.
“Mirae Asset menciptakan dana 300 miliar won untuk mendukung pengambilalihan Twitter oleh Musk, menurut industri perbankan investasi. Struktur (dana tersebut) adalah untuk bersama-sama mengakuisisi saham di Twitter dengan Musk,” lapor surat kabar itu.
Analis mengatakan Musk perlu menarik lebih banyak investor ekuitas untuk membiayai pembelian Twitter dan menghindari penjualan lebih lanjut dari sahamnya di pembuat mobil listrik Tesla TSLA.O.
Awal bulan ini, seorang hakim Delaware memberi Musk waktu hingga 28 Oktober untuk menutup pengambilalihannya atas platform media sosial. Investor Tesla khawatir miliarder itu mungkin menjual lebih banyak saham Tesla untuk membiayai kesepakatan, membebani sahamnya.
(tim/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com