Twitter era Elon Musk malah menjadi platform yang memfasilitasi pembajakan film secara full, tak cuma video pendek. Sistem mulai bocor?
Baru-baru ini sebuah akun viral setelah mengunggah film The Fast and the Furious: Tokyo Drift secara lengkap di Twitter, tetapi terbagi dalam 50 cuitan yang masing-masing kicauan memuat video berdurasi 2 menit.
Akun tersebut sudah ditangguhkan, tetapi video-video tersebut belum diturunkan untuk beberapa saat.
Kemudian, sejumlah akun lain juga menggunakan metode serupa untuk mengunggah film Hackers (1995) dan film Avatar (2009). Akun dan konten keduanya telah ditangguhkan.
Twitter sendiri sebetulnya memiliki kebijakan yang mengatur tentang konten dengan hak cipta di platformnya.
“Twitter akan menanggapi laporan dugaan pelanggaran hak cipta, seperti tuduhan terkait penggunaan tidak sah atas gambar berhak cipta sebagai foto profil atau header, tuduhan terkait penggunaan tidak sah atas video atau gambar berhak cipta yang diunggah melalui layanan hosting media kami, atau Tweet berisi tautan ke materi yang diduga melanggar,” tulis Twitter di lamannya.
“Twitter merespon komplain soal hak cipta yang diajukan di bawah Digital Milennium Copyright Act (DMCA). Pasal 512 DMCA membahas tentang syarat hukum yang dibutuhkan untuk secara formal melaporkan pelanggaran hak cipta, begitu juga dengan instruksi soal bagaimana pihak terdampak bisa mengajukan peghapusan dengan mengajukan pemberitahuan tanggapan yang sesuai,” tulisnya lagi.
Namun, meski memiliki kebijakan tersebut, sepertinya kondisi tim Twitter yang tengah ‘buruk’ membuat Twitter kesulitan untuk menegakkan kebijakan tersebut.
Dilansir dari Mashable, rencana Musk meluncurkan Twitter Blue yang memungkinkan pengguna mengunggah video panjang lebih dari 40 menit mungkin akan membuat situasi film bajakan ini jadi lebih buruk. Pasalnya, jika sistem penangguhan konten dengan hak cipta tidak diperbaiki, maka pengguna dapat menikmati film bajakan di Twitter.
Twitter pu berpotensi menghadapi banyakgugatan terkait konten dengan hak cipta di platformnya.
Melansir CNN, Musk mengatakan, dia dan tim sedang berusaha mengganti kode Twitter yang telah ada. Hal itu dilakukan untuk mendukung fitur-fitur baru seperti video panjang.
Musk mengatakan, pada mulanya, Twitter akan membiarkan pengguna berbayar mengunduh video berdurasi 10 menit berkualitas high-definiton sebelum secara bertahap memperpanjang batasan waktunya hingga 40 menit bahkan beberapa jam.
“Kami mengira, ada banyak hal lain yang bisa kami lakukan, dari pesan peringatan hingga perantara, untuk mengurangi pencapaian konten seperti itu, yang kami belum eksplorasi dengan penuh di masa lalu,” kata Yoel Roth selak Kepala Integritas dan Keamanan Twitter.
[Gambas:Video CNN]
(lom/lth)
Sumber: www.cnnindonesia.com