Jakarta, CNN Indonesia —
FBI atau Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS), memperingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pengisian baterai ponsel gratis di charging stations yang berada di tempat-tempat umum seperti di bandara, mal, dan hotel.
Menurut FBI, pengisian baterai ponsel gratis di ruang publik bisa berisiko ponsel Anda terinfeksi malware. Sebab, tidak sedikit penjahat yang berhasil membajak ponsel orang lain setelah kegiatan pengisian baterei ponsel di tempat umum.
Peringatan itu disampaikan FBI melalui akun Twiter FBI Denver. Lembaga investigasi tersebut menyarankan masyarakat sebaiknya tetap memakai kabek USB, colokan pengisi daya, pengisi daya portabel, atau baterai eksternal punya sendiri.
Pengisian baterai ponsel di tempat umum berpotensi memberikan akses peretas ke ponsel, tablet, atau laptop. “Hindari menggunakan stasiun pengisian gratis di bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan,” bunyi cuitan FBI Denver, seperti dilansir CNN.
“Penjahat telah menemukan cara untuk menggunakan port USB publik untuk memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat. Bawa pengisi daya dan kabel USB Anda sendiri dan gunakan stopkontak listrik sebagai gantinya,” imbuh pernyataan itu.
Untuk pencegahan, FBI menawarkan panduan serupa di situs webnya untuk menghindari fasilitas mengecas di tempat umum tersebut. Tapi, panduan itu tidak memperlihatkan contoh kasus khusus apa kerugian yang dialami konsumen dari pembajakan itu.
Di sisi lain, peringatan mengenai juice jacking telah diutarakan Komisi Komunikasi Federal (FCC) sejak 2021. Kala itu, FCC memperingatkan, konsumen dengan kabel USB berpotensi dibajak lewat perangkat lunak yang kemudian dapat menyedot nama pengguna dan kata sandi.
Ponsel dapat diretas saat melakukan pengisian daya baterai dengan memakai koneksi USB standar, yang terhubung ke komputer. Jadi, hati-hati ya apabila kalian mengisi daya baterai ponsel di tempat-tempat umum.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com