Bos Tesla, Elon Musk menegaskan dirinya bakal menjadi CEO Twitter. Miliarder asal Afrika Selatan itu telah memecat sejumlah petinggi termasuk CEO sebelumnya, Parag Agrawal.
“Orang-orang ini, yang merupakan para direktur Twitter sebelum waktu merger, tidak lagi menjabat jabatan tersebut: Bret Taylor, Parag Agrawal, Omid Kordestani, David Rosenblatt, Martha Lane Fox, Patrick Pichette, Egon Durban, Fei-Fei Li, dan Mimi Alemayehou,” kata Musk dalam dokumen sekuritas dikutip dari Reuters, Selasa (1/11).
Musk baru saja membeli Twitter pada Jumat (28/10) seharga US$44 miliar atau Rp685 triliun. Segera setelah itu, Musk langsung melakukan operasi ‘bersih-bersih’.
Ia memecat sejumlah petinggi dan berikrar bakal menjadi direktur tunggal Twitter pasca-pembelian tersebut. Musk, yang tergolong nyentrik itu, bahkan sudah mengganti bio di akun Twitternya menjadi ‘Chief Twit’ sejak Senin (30/10).
Akan tetapi, Musk baru saja mengganti lagi bio tersebut menjadi ‘Twiter Complaint Hotline Operator’.
Akun @EvaFoxU kemudian berkicau sambil menyertakan tautan berita tentang pemecatan jajaran direksi dan menjadi satu-satunya pimpinan perusahaan.
“Elon Musk membubarkan dewan Twitter dan menjadi satu-satunya direktur perusahaan,” kicaunya.
Musk meresponsnya dengan menyatakan, “Ini hanya sementara,” tanpa keterangan lebih lanjut.
This is just temporary
— Elon Musk (@elonmusk) October 31, 2022
Musk merasa, terlalu banyak orang yang mengatur di Twitter. Ia menyiratkan hal itu dari jawaban terhadap pertanyaan “apa yang paling kacau di Twitter”.
Pada Minggu (29/10), Musk membalas pertanyaan itu dengan jawaban “sepertinya ada 10 orang ‘mengatur’ untuk setiap satu orang coding” tulisnya.
There seem to be 10 people “managing” for every one person coding
— Elon Musk (@elonmusk) October 30, 2022
Gelombang orang yang keluar dari Twitter setelah akuisisi Musk sejatinya telah diprediksi sebelumnya. Beberapa petinggi semisal Nick Caldwell (Manajer Umum Twitter Core Technologies), telah menyatakan tak lagi menjabat posisi itu.
Selain itu, Musk juga disebut akan mem-PHK sekitar 75 persen karyawan Twitter. Meskipun, Musk sebelumnya telah berjanji tak akan melakukan hal tersebut.
Musk punya visi sendiri terhadap Twitter. Tak lama usai akuisisi, ia mengaku ingin Twitter menjadi platform yang menjunjung kebebasan berbicara, namun dengan aturan main.
Musk juga ingin Twitter tak lagi menggantungkan pemasukan terhadap iklan. Hal-hal itu ia sampaikan dalam pesan berjudul ‘Dear Twitter Advertisers”.
[Gambas:Video CNN]
(lth/arh)
Sumber: www.cnnindonesia.com