Elon Musk Sesumbar Bikin TruthGPT, AI Pencari Kebenaran Semesta

ChatGPT, platform chatbot, menuai decak kagum lantaran kemampuan membuat artikel selevel copywriter. Simak cara menggunakannya di sini.

Jakarta, CNN Indonesia

Bos Twitter Elon Musk berencana untuk membuat platform bernama TruthGPT, alternatif ChatGPT yang diklaim bekerja sebagai platform kecerdasan buatan (AI) pencari kebenaran.

Dalam sebuah wawancara, Musk menyebut kehadiran platform AI alteranatif diperlukan untuk menghindari kehancuran umat manusia.

“Saya akan memulai sesuatu yang saya sebut TruthGPT atau AI pencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami sifat alam semesta,” kata Musk dikutip dari The Verge.

“Dan saya pikir ini mungkin merupakan jalan terbaik menuju keselamatan dalam arti bahwa AI yang peduli untuk memahami alam semesta tidak mungkin memusnahkan manusia karena kita adalah bagian yang menarik dari alam semesta,” tambahnya.

Musk membandingkan keinginan AI yang seharusnya tidak ingin menghancurkan seluruh umat manusia dengan cara manusia berusaha melindungi simpanse.

Hal ini cukup ironis jika melihat perlakuan Neuralink, salah satu perusahaan milik Elon Musk yang bergerak di bidang cangkok chip di otak, terhadap simpanse yang dijadikan objek uji coba.

“Kami menyadari bahwa manusia bisa saja memutuskan untuk memburu semua simpanse dan membunuh mereka,” kata Musk.

“Kami sebenarnya senang mereka ada, dan kami bercita-cita untuk melindungi habitat mereka,” lanjutnya.

Musk menjelaskan TruthGPT sebagai koreksi terhadap OpenAI, perusahaan pengembang ChatGPT yang ia bantu dirikan.

Ia menyiratkan keuntungan OpenAI berpotensi mengganggu nilai etika model AI ChatGPT, maka dari itu Ia ingin memposisikan “TruthGPT” sebagai opsi yang lebih transparan.

Ini bukan pertama kalinya Musk terpikir menciptakan “TruthGPT”. Dalam sebuah cuitan pada Februari, Musk menyebut “yang kita butuhkan adalah TruthGPT.”

Lebih lanjut, tidak jelas seberapa jauh “TruthGPT” yang ingin dihadirkan Musk. Namun Musk tampaknya benar-benar serius tentang hal itu karena dia benar-benar mengangkat model tersebut selama wawancaranya di Fox News.

Selain keinginannya menghadirkan TruthGPT, Musk baru-baru ini juga meminta perhatian pada risiko model AI skala besar.

Musk bersama dengan beberapa peneliti AI lainnya menandatangani surat terbuka pada Maret lalu yang mendesak perusahaan untuk menghentikan sementara “eksperimen AI raksasa” yang tidak dapat “dipahami, diprediksi, atau dikontrol dengan baik oleh pembuatnya.”

Pada Maret, Musk juga diam-diam mendirikan perusahaan AI baru yang disebut X.AI.

(lom/arh)






Sumber: www.cnnindonesia.com