Elon Musk menggelar jajak pendapat atau polling di twitter terkait pemulihan akun eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Menerima kembali eks Presiden Trump,” bunyi unggahan Musk. Pengguna Twitter memiliki kesempatan untuk memilih “ya” atau “tidak.”
Pada pukul 12.05 tercatat 55 persen dari 5,4 juta responden mengizinkan eks presiden AS itu kembali. Sementara 45 persen sisanya menjawab tidak.
Jajak pendapat itu muncul beberapa jam usai Musk mengatakan belum ada putusan apakah akan mencabut larangan Twitter terhadap Trump, demikian dikutip AFP.
Sejauh ini, tidak ada indikasi bos Space-X dan Tesla dan juga Twitter itu akan mematuhi hasil jajak pendapat.
Namun, di salah satu threadnya, Musk menyatakan keputusan ada di pengguna Twitter.
“Vox populi, vox dei [suara rakyat adalah suara Tuhan],” kata miliarder itu.
Musk pernah melakukan jajak pendapat di Twitter pada 2021 lalu. Saat itu, ia bertanya ke followersnya apakah dia harus menjual saham di Tesla atau tidak.
Usai jajak pendapat itu, ia menjual lebih dari US$1 miliar saham.
Menyoal Trump, pihak Twitter sebelumnya membekukan akun pebisnis sekaligus politisi dari Partai Republik itu.
Platform berlambang burung biru itu melarang Trump karena ia dianggap berperang dalam kerusuhan di Capitol pada awal tahun lalu. Ketika itu, banyak orang menggeruduk gedung tersebut memprotes hasil pemilihan umum.
Setelah dibekukan, Trum mengaku tak akan kembali ke Twitter lagi. Ia padahal menggunakan media sosial ini sebagai juru bicara dan memiliki 88 juta followers.
Eks presiden itu juga membuat jejaring media sosial sendiri, Truth Social.
(nis/sur)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com