Bos Twitter Elon Musk menawarkan ‘pengampunan massal’ untuk akun-akun Twitter yang telah di-ban atau diblokir permanen.
Tawaran tersebut disampaikan Musk dalam dalam polling pada Kamis (24/11).
“Haruskah Twitter menawarkan general amnesty untuk akun yang ditangguhkan, asalkan mereka tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang parah?” tulisnya dalam cuitan yang disertai polling tersebut.
Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Kamis (24/11) pukul 10.29 WIB, polling tersebut sudah diikuti oleh 2.442.676 juta warganet dengan 72,6 persen dukungan untuk kebangkitan massal akun-akun yang telah diban, sementara 27,4 persen lainnya menolak.
Salah satu pengikutnya, @BillyM2k, mengungkapkan tak ambil pusing dengan gagasan Musk itu selama Twitter konsistem dengan aturan.
“Apa pun yang diputuskan untuk dilakukan, Twitter harus jelas dan konsisten tentang aturan dan hukumannya jika melanggarnya, penegakan [aturan] harus tidak memihak, dan mekanisme penegakan tidak boleh mudah disalahgunakan oleh orang-orang yang memiliki agenda,” kicaunya, dalam kolom reply di polling itu.
Musk pun merespons bahwa hal itu merupakan bagian dari transparansi yang tengah ia dorong.
“Semakin banyak saya belajar, semakin buruk jadinya. Dunia harus mengetahui kebenaran tentang apa yang terjadi di Twitter. Transparansi akan mendapatkan kepercayaan dari warga,” balasnya.
Musk sendiri bukan pertama kali mengambil keputusan untuk Twitter lewat polling yang dia buat.
Pekan lalu, Ia mengembalikan akun Twitter mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump usai polling yang dibuatnya menyatakan hasil 51,8 persen dukungan untuk Trump kembali ke Twitter.
Twitter telah menangguhkan banyak akun karena melanggar berbagai kebijakannya. Itu termasuk larangan konten kebencian, penyalahgunaan, misinformasi, ekstremisme, ancaman kekerasan, pelanggaran privasi atau hak cipta, dan banyak lagi. Semua akun itu mungkin akan dibangkitkan oleh amnesti yang ditawarkan Musk.
Sebelumnya, Musk juga telah mengembalikan sejumlah akun kontroversial pada pekan lalu yang dia sebut sebagai Freedom Friday. Dia membangkitkan sejumlah akun mulai dari Trump, Kathy Griffin, Andrew Tate, hingga Kanye West.
Dilansir dari The Independent, cuitan terbaru Musk ini mengisyaratkan kebangkitan yang lebih luas lagi yang memungkinkan sejumlah akun ‘problematik’ bangkit dari pengasingan.
(lom/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com