Perusahaan internet satelit milik Elon Musk, Starlink meluncurkan layanan internet khusus penerbangan, Selasa (18/10) waktu Amerika Serikat. Dengan begitu, perusahaan memperluas untuk ke pasar WiFi untuk penerbangan.
Perusahaan mengungkapkan rincian resmi layanan internet itu bisa digunakan untuk dunia penerbangan dengan kecepatan tembus hingga 350Mbps.
Kepala Eksekutif Delta Ed Bastian mengakui awal tahun ini bahwa maskapai melakukan “tes eksplorasi” teknologi internet Starlink untuk pesawatnya.
Hawaiian Airlines juga mengumumkan mereka akan mulai menyebarkan layanan internet di pesawat pada 2023. Hal itu dilakukan tak lama setelah Starlink untuk RV, diberi wewenang operasi oleh Komisi Komunikasi Federal untuk menyediakan layanan internet satelit di pesawat.
Starlink Aviation menurut halaman resmi perusahaan akan tersedia di seluruh dunia, selama pesawat yang dioperasikan dilengkapi dengan Terminal Aero.
Dikutip Engadget, layanan satelit Starlink melintas di orbit rendah bumi sehingga selalu ada yang melintas di sekitar pesawat untuk menghubungkan layanan internet.
SpaceX mengatakan hal itu berarti penumpang akan memiliki akses ke internet baik di darat maupun saat terbang.
Jika Starlink Aviation benar-benar menyelenggarakan layanan internet sesuai klaimnya, boleh jadi perusahaan milik Elon Musk itu menjadi perusahaan dengan layanan yang paling cepat, karena rata-rata hanya menawarkan 100 Mbps per pesawat.
Perusahaan mengklaim layanan tersebut akan memungkinkan penumpang melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan di tengah penerbangan, seperti melakukan panggilan video, bermain game online, dan menggunakan VPN.
Elon Musk dalam akun twitternya juga sesumbar, kecepatan internet di pesawat nantinya tak jauh berbeda dengan internet di rumah. “internet di pesawat akan terasa sama seperti ketika mengakses internet di rumah,” tulis Musk.
Internet in airplanes will feel same as if you were accessing Internet at home! https://t.co/Mfl2ixYnJH
— Elon Musk (@elonmusk) October 19, 2022
SpaceX sedang berupaya menambahkan dukungan Starlink ke banyak model jet pribadi, tetapi perusahaan berencana untuk membuat layanan ini tersedia untuk lebih banyak pesawat di masa depan.
Mengingat SpaceX sudah memiliki kemitraan dengan Hawaiian Airlines dan Delta, mungkin ke depan akan lebih banyak perusahaan pesawat yang melengkapi layanan internet dengan Starlink.
Bagi perusahaan yang tertarik harus membayar deposit senilai US$5.000 atau senilai Rp77 juta untuk setiap pesawat, dan pengiriman layanan Starlink Aviation Aero Terminal akan dimulai pada 2023.
Dikutip CNBC, perusahaan mengenakan biaya US$150 ribu atau Rp2,3 miliar untuk menghubungkan jet ke Starlink, sedangkan biaya bulanan sekitar US$12.500 sampai US$25.000 atau Rp194 hingga Rp338 jutaan.
[Gambas:Video CNN]
(can/lth)
Sumber: www.cnnindonesia.com