TikTok menjadi sebuah platform yang sangat populer belakangan ini, bahkan sejumlah fiturnya ‘dicontek’ oleh platform lain, termasuk Instagram dan YouTube Shorts.
Platform video asal negeri tirai bambu ini telah menjadi sebuah fenomena global. Di Indonesia, TikTok bahkan tak hanya menjadi ruang untuk mencari dan memproduksi konten hiburan, tetapi juga konten-konten informatif.
Dengan kehadirannya yang tak sekadar sebagai ruang mencari hiburan, TikTok kini semakin melekat dengan keseharian masyarakat digital. Kesuksesan TikTok dalam menggaet pengguna membuat sejumlah kompetitor tampak berusaha mengikuti jejaknya, salah satunya mengekor fitur-fitur yang dimilikinya.
Raksasa teknologi Meta lewat anak perusahaannya melakukan langkah tersebut pada Instagram dan YouTube Shorts.
Bos Meta Mark Zuckerberg pun mengakui kehebatan TikTok sebagai sebuah platform media sosial.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Rabu (12/10), Zuckerberg mengakui bahwa perusahaannya “agak lambat dalam hal ini karena tidak sesuai dengan pola [media] sosial saya, bagi saya rasanya lebih seperti versi YouTube yang lebih pendek.”
Melansir Statista, Tiktok per April 2022 diketahui memiliki 136 juta pengguna di Amerika Serikat, terbanyak di seluruh dunia. Setelah AS, pengguna TikTok di Indonesia menempati urutan kedua terbanyak dengan 99 juta pengguna.
Siapa saja yang nyontek fitur TikTok itu?
YouTube Shorts untuk layar TV
Salah satu fitur TikTok yang ditiru Meta pada perusahaannya adalah dukungan fitur tayangan horizontal yang pas di layar televisi. Fitur yang ditiru dari TikTok ini disematkan pada YouTube Shorts, atau konten versi pendek di platform YouTube.
Fitur ini diluncurkan dalam beberapa pekan ke depan, dan akan tersedia di smart TV produksi di atas tahun 2019 serta perangkat konsol game.
UX Directors YouTube Brynn Evans menjelaskan langkah YouTube untuk menghadirkan Shorts ke TV di antaranya karena tampilan Shorts yang vertikal nampak tidak pas dengan tampilan TV yang horizontal.
Di sisi lain, aplikasi TikTok di TV sendiri sudah diluncurkan pada November tahun lalu. Dengan peluncuran Shorts di TV ini seolah menjadi respons persaingan fitur.
Fokus Instagram di konten video
Instagram menyebut tengah lebih berfokus pada konten video dibandingkan konten foto yang telah membesarkannya. Fitur Reels yang tengah disorot oleh Instagram tampak berupaya untuk bersaing dengan konten video TikTok.
Jika sebelumnya Instagram hanya menampilkan konten dari orang terdekat, kini feed Instagram dapat menampilkan konten video meski si pengguna tak mengikuti akun tersebut. CEO Instagram Adam Mosseri menyebut perhatian perusahaannya pada konten video hanya mengikuti kebiasaan pengguna.
Perhatian Instagram pada konten video dinilai berdampak pada algoritma platform ini. Pasalnya, sejumlah konten kreator di Instagram mengeluh turunnya aktivitas follower ketika kreator mengunggah konten di Instagram, terutama di Feeds dan Stories.
Berdasarkan laporan Le Monde, perubahan algoritma itu terjadi dalam distribusi konten sejak awal 2022, dan diduga Instagram memfokuskan pada fitur berbagi video pendek, Reels.
Instagram versi Web
Instagram juga melakukan perubahan untuk platform versi desktop webnya, salah satunya menampilkan konten pada layar komputer dengan lebih baik.
Dilansir dari Engadget, pembaruan ini membuat Instagram tampil lebih baik di layar komputer yang lebar, dibandingkan sebelumnya yang hanya menampilkan konten dalam bentuk layar ponsel yang lebih besar.
“Kami tahu banyak orang menggunakan web untuk melakukan banyak tugas dan kami ingin memastikan Instagram memberikan pengalaman yang sehebat mungkin saat online,” ujar Mosseri.
(lom/lth)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com