Kabut yang alami, di luar efek kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kerap ditemui di daerah pegunungan dan pantai di pagi dan sore hari atau selepas hujan. Bagaimana fenomena yang mengaburkan pandangan mata ini muncul?
Kabut, yang kehadirannya kerap memberi kesan misterius pada film-film genre tertentu, terbentuk ketika udara dan uap air mengalami penurunan temperatur secara tiba-tiba. Kabut sendiri memiliki beberapa cara pembentukan yang berbeda.
Ia terdiri dari molekul-molekul uap air yang melayang di udara sebagai tetesan air yang sangat kecil tetapi tetap berada di dekat permukaan. Pada dasarnya, kabut merupakan awan yang menyentuh permukaan bumi dan bentuknya sama seperti awan.
Dikutip dari ScienceFocus, kelembapan yang tinggi merupakan faktor utama pembentukan kabut. Tingkat kelembapan serta suhu membuat kabut dapat muncul dan menghilang secara tiba-tiba.
Air dalam keadaan uap memiliki wujud transparan dan tidak terlihat. Semakin hangat udara, semakin banyak energi kinetik yang dimilikinya, sehingga semakin banyak molekul air yang dapat terus berdesak-desakan sebagai uap.
Jika udara hangat yang mengandung banyak uap air mendingin secara tiba-tiba, molekul air menjadi terlalu lambat dan tidak dapat bertahan dalam bentuk uap.
Sebaliknya, mereka menggumpal menjadi tetesan kecil air cair. Tetesan masih cukup kecil untuk menggantung di udara, tetapi sekarang tampak buram karena cahaya memantul dari masing-masing permukaan molekul kabut.
Selain menghambat pandangan mata, apakah kabut juga bikin suara terhalang?
“Suara bergerak melalui udara sebagai gelombang tekanan yang secara ritmis menggerakkan molekul udara bolak-balik. Kabut mengandung tetesan air yang menyebarkan lebih banyak energi suara, sehingga meredam suara dan mengurangi jarak di mana Anda dapat mendengarnya,” jawab fisikawan dari Aston University Robert Matthews.
Namun demikian, sejumlah kondisi membuat suara tetap merambat bak tanpa hambatan di kabut bahkan lebih jauh!
“Pada hari-hari yang lebih hangat dengan kelembapan sangat tinggi, molekul air di udara lebih ‘rawan’ dan hanya dapat membentuk tetesan terkecil, yang memiliki efek yang dapat diabaikan pada gelombang suara.”
“Udara lembap ini juga memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada udara kering, yang berarti gelombang suara dapat bergerak lebih efektif dan terdengar dari jarak yang lebih jauh,” tambah Matthews.
Kabut sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya kabut radiasi, kabut lembah, kabut adveksi, kabut lereng atas, dan kabut penguapan.
Kabut radiasi
Kabut ini terbentuk di atas daratan pada malam yang cerah ketika panas yang diserap oleh permukaan bumi pada siang hari dipancarkan ke udara. Saat panas dikeluarkan ke atas, udara yang dekat dengan permukaan didinginkan hingga mencapai saturasi.
Udara dingin mengandung lebih sedikit uap air daripada udara hangat, dan uap air mengembun menjadi kabut. Kabut radiasi biasanya akan menghilang saat tanah mulai menghangat kembali, tetapi selama bulan-bulan musim dingin dapat bertahan sepanjang hari.
Kabut radiasi juga dikenal sebagai kabut dangkal atau kabut tanah. Pasalnya, kabut jenis ini terletak di bawah rata-rata ketinggian mata di darat, sekitar 2 meter, atau di bawah 10 meter jika berada di laut.
Kabut lembah
Kabut lembah biasanya terbentuk di bagian terendah lembah saat udara dingin dan padat mengendap serta mengembun, membentuk kabut. Kabut ini dibatasi oleh topografi lokal, seperti perbukitan atau pegunungan, dan dapat bertahan selama beberapa hari.
Kabut adveksi
Kabut adveksi terbentuk ketika angin horizontal mendorong udara hangat dan lembab di atas permukaan yang dingin, di mana ia mengembun menjadi kabut.
Kabut jenis ini biasa terjadi di laut, di mana udara tropis yang hangat bergerak di atas air yang lebih dingin. Kabut adveksi dapat menutupi area yang luas, salah satu contohnya adalah Jembatan Golden Gate di Teluk San Francisco yang sering diselimuti kabut jenis ini.
Kabut adveksi disebut memiliki kemiripan dengan kabut laut. Kabut laut dapat terjadi saat udara hangat, basah, bergulung dari daratan ke laut yang lebih dingin, atau saat cuaca hangat menghantam arus laut yang dingin. Di Inggris Raya, pantai timur laut sangat rentan terhadap kabut laut karena air Laut Utara yang dingin.
Kabut lereng atas
Kabut lereng atas adalah jenis kabut bukit dan terbentuk ketika angin meniupkan udara lembab ke atas lereng, bukit, atau gunung, yang mendingin saat naik. Saat mendingin, kelembapan mengembun, dan kabut terbentuk saat terus melayang ke atas lereng.
Kabut penguapan
Kabut penguapan mirip dengan kabut adveksi. Kabut ini terbentuk saat udara dingin melewati tanah lembab atau air hangat.
Ketika air yang lebih hangat menguap ke wilayah udara dengan tekanan lebih rendah, itu menghangatkan udara dan menyebabkannya naik. Saat udara yang hangat dan lembap ini naik, ia bercampur dengan udara yang lebih dingin hingga kelembapannya mencapai 100 persen, dan terbentuklah kabut.
Kabut ini sering ditemui di atas danau, kolam, atau kolam renang luar ruangan.
(lom/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com