Daftar Penyakit Potensial Pandemi Versi WHO: Zika hingga X

WHO sudah memegang daftar penyakit yang berpotensi menjadi pandemi selanjutnya. Simak penuturan lengkapnya berikut.

Jakarta, CNN Indonesia

Badan Kesehatan Dunia (WHO), akan meluncurkan pemeriksaan saintifik di level global untuk memperbarui daftar prioritas patogen atau organisme yang bisa menyebabkan wabah atau pandemi.

Melansir situs resmi WHO, pemeriksaan itu berguna untuk mengeluarkan panduan, riset, serta pengembangan terutama dalam hal vaksin, pengujian dan perawatan. WHO telah melakukan pertemuan pada 18 November lalu yang berisikan 300 ilmuwan yang mempertimbangkan bukti dalam lebih dari 25 ribu famili virus dan bakteria, begitu juga dengan ‘Penyakit X’.

Penyakit X dimasukkan untuk mengindikasikan patogen yang belum diketahui yang bisa menyebabkan epidemi internasional yang serius.

Para ahli akan merekomendasikan daftar prioritas patogen yang butuh penanganan serta riset yang lebih lanjut. Prosesnya akan melibatkan kriteria saintifik serta kesehatan publik begitu juga dengan dampak sosio ekonomi, akses, dan ekuitas.

“Menargetkan patogen prioritas dan keluarga virus untuk riset dan pengembangan merupakan hal penting untuk respon cepat dan efektif terhadap epidemi dan pandemi,” kata Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kesehatan Darurat WHO.

“Tanpa investasi R&D (riset dan pengembangan) yang signifikan sebelum pandemi COVID-19, vaksin yang aman dan efektif tidak akan mungkin dikembangkan dalam waktu singkat,” katanya lagi.

Daftar patogen ini pertama kali dipublikasikan pada 2017 dan terakhir kali diperbarui pada 2018. Beberapa patogen yang sudah masuk dalam daftar ini adalah Covid-19, demam berdarah Crimean-cong, virus Ebola, virus Marburg, demam Lassa, penyakit MERS, SARS, penyakit nipah dan henipaviral, demam Rift Valley, virus Zika dan Penyakit X.

WHO pun telah mengembangkan peta jalan riset dan pengembangan terhadap patogen-patogen yang masuk kategori prioritas itu. Di dalamnya, ada soal prioritas riset dan celah ilmu pengetahuan.

Selain itu, WHO di dalamnya juga menyertakan spesifikasi vaksin, perawatan, tes diagnosa, yang telah dikembangkan WHO juga berusaha memetakan, mengumpulkan, dan memfasilitasi uji klinis untuk mengembangkan alat-alat tersebut.

“Daftar patogen prioritas telah menjadi referensi bagi komunitas riset untuk memfokuskan energi serta menghadapi ancaman selanjutnya, kata Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan.

“Daftar itu dikembangkan bersama dengan para ahli di lapangan dan telah disetujui oleh komunitas riset global untuk memfokuskan energi dan pendanaan dalam rangka pengembangan tes, perawatan, dan vaksin,” kata Soumya lagi.

Sementara itu mengutip VOA News, para anggota WHO akan bertemu di Jenewa pada 5-7 Desember untuk menyusun konvensi atau persetujuan internasional lainnya terkait persiapan dan respon pandemi.

Draft perjanjian pandemi telah disusun sejak akhir pekan lalu. Panel untuk Konvensi Kesehatan Global (sebuah koalisi independen dari para pemangku kepentingan di bidang kesehatan) menyebut draft itu tidak memiliki cakupan cukup jauh meski ada bagian yang mencerahkan.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com