Masyarakat punya beragam cara menyaksikan Gerhana Bulan Total (GBT) yang jatuh pada Selasa (8/11) hari ini. Apa saja cara menyaksikan Gerhana tersebut?
Melansir Space, salah satunya adalah lewat siaran live streaming yang ditawarkan sejumlah lembaga observatorium. Situs TimeandDate.com misalnya menawarkan siaran langsung dimulai sejak pukul 16.00 WIB.
Situs ini akan menayangkan tahapan utama dari Gerhana Bulan Total, termasuk saat fase puncak. Tak hanya itu, situs ini juga akan melengkapi tayangan dengan tulisan saat-saat menuju fase puncak tersebut.
TimeandDate.com juga menawarkan pemirsanya fenomena langit lain yang dapat disaksikan pada fase awal Gerhana Bulan Total. Untuk menyaksikan Gerhana Bulan Total via TimeandDate.com, silakan klik di sini.
Observatorium Lowell di Flagstaff Arizona juga menawarkan siaran live streaming. Bedanya, Observatorium ini ikut menyertakan komentar langsung dari sejarawan Kevin Schindler dan ahli Bulan, John Compton.
“Tetap terjaga bersama kami untuk Gerhana Bulan Total pada 8 November,” demikian ditulis Observatorium di akun twitternya.
Astrofisikawan, Gianluca Masi lewat Virtual Telescope Project Website tak ketinggalan meramaikan Gerhana Bulan Total kali ini. Ia menawarkan siaran live streaming mulai pukul 16.30 WIB. Masi akan menjadi pemandu acara dari Ceccano, Italia.
Namun tayangannya akan disiarkan lewat tim astrofotografi internasional dan para peneliti di tempat dengan jarak pandang yang memungkinkan. “Pada 8 November, Bulan Beaver akan menawarkan kita Gerhana total, terlihat dari Australia, Asia, dan Amerika. Seperti di waktu sebelumnya, Virtual Telescope Project akan bekerjasama dengan para fotografer angkasa terbaik dari seluruh dunia untuk memberikan Anda foto-foto spektakuler,” katanya.
Bagi yang ingin menyaksikan Gerhana Bulan Total via Virtual Telescope Project, bisa klik di sini…
Griffith Observatorium di Los Angeles juga bisa menjadi pilihan untuk menyaksikan Gerhana Bulan Total. Siaran via kanal Youtube mereka akan dimulai lebih dini daripada yang lain yakni sekitar pukul 15.00 WIB.
“Pada 8 November, piringan bulat dari Bulan purnama secara perlahan bergerak ke arah bayangan hitam dan Bulan yang cerah menjadi samar. Namun, Bulan tidak benar-benar menjadi gelap. Sebaliknya, Bulan akan bersinar dengan warna tembaga atau merah lantaran sinar Matahari disaring dan berbelok disebabkan atmosfer Bumi,” tulis mereka.
Sementara itu, planetarium Jakarta juga menyiarkan siaran langsung via kanal Youtube Planetarium & Observatorium Jakarta. Masyarakat yang ingin menyaksikan via teleskop juga dapat mengikuti kegiatan “Piknik Malam bersama Bloodmoon” yang akan dilaksanakan di Lobby Teater Besar dan Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
Gerhana Bulan Total hari ini merupakan yang terakhir sebelum akan kembali muncul pada 2025. Gerhana Bulan Total berikutnya akan terjadi pada 13 Maret dan 7 September 2025.
Bagi Anda yang ingin menyaksikan Gerhana Bulan Total via kanal Youtube Planetarium, silakan klik di sini…
(lth/lth)
Sumber: www.cnnindonesia.com