Miliarder Elon Musk menyebut akan meluncurkan ulang Twitter Blue pada 29 November. Dengan peluncuran ini, centang biru lama yang menandakan akun terverifikasi akan dihapus beberapa bulan lagi.
“Punting relaunch of Blue Verified to November 29th to make sure that it is rock solid,” ujar Musk dalam sebuah cuitan, Rabu (16/11).
(Peluncuran kembali Blue Verified pada 29 November untuk memastikannya kokoh, red).
Sebelumnya Twitter Blue yang sempat diluncurkan terpaksa dihentikan lantaran kemunculan akun-akun palsu yang meniru akun sejumlah merek dan aktris ternama. Twitter Blue merupakan fitur Twitter yang membuat pengguna bisa mendapatkan centang biru atau menjadi akun terverifikasi dengan membayar $8 atau Rp125 ribu.
Musk menyebut cara baru ini diterapkan untuk membasmi akun bot dan spam. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya.
Sempat diluncurkan, fitur tersebut malah dimanfaatkan sejumlah orang untuk membuat akun tiruan merek-merek dan aktris ternama. Salah satu yang terdampak adalah saham perusahaan Eli Lilly yang jeblok di bursa saham Amerika Serikat akibat akunnya ditiru orang tak dikenal.
Selain Eli Lilly, hal serupa terjadi pada akun perusahaan pembuat pesawat dan senjata, Lockheed Martin. Sebuah akun tiruan berkicau “Kami akan memulai penghentian penjualan senjata kepada Arab Saudi, Israel dan Amerika Serikat sampai investigasi lebih lanjut terhadap kejahatan HAM negara-negara itu,”
Hal ini lantas kemudian saham Lockheed turun 5,5 persen setelah kicauan tersebut. Twitter sendiri telah mematikan akun-akun tiruan itu dan menunda proses Blue Verified.
Lebih lanjut, Musk mengatakan dengan peluncuran ulang Twitter Blue pada 29 November akan membuat tanda centang biru pengguna lama akan hilang dalam beberapa bulan mendatang.
“All unpaid legacy Blue checkmarks will be removed in a few months,” kicau Musk, menjawab pertanyaan seorang pengikutnya di Twitter.
(Semua tanda centang Biru lama yang belum dibayar akan dihapus dalam beberapa bulan, red).
Sebelumnya, Twitter sempat ‘bergejolak’ lewat penerapan akun centang biru berbayar alias Twitter Blue. Untuk mengantisipasi akun-akun pemerintah dan pejabat yang enggan atau tak mungkin membayar, perusahaan menerapkan kebijakan tanda ‘Official’.
Sempat ditarik Elon Musk, label centang abu-abu itu kembali dirilis bagi tokoh-tokoh masyarakat, media mainstream, dan perusahaan.
Selain itu, ada banner yang menandakan sebagai pejabat pemerintah tertentu pada bagian bio. Hal itu, misalnya, terlihat pada akun Presiden AS Joe Biden yang memiliki tanda bendera bertuliskan “United States government official”, atau akun Jokowi dengan “Pejabat pemerintah Indonesia”.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepresidenan soal akun centang biru, begitu pula dari Gedung Putih dan pejabat-pejabat lainnya.
(tim/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com