Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko buka suara soal nasib kantor yang ditutup di daerah, termasuk di Pasuruan, Jawa Timur.
Ia menjelaskan kantor yang ditutup itu akan dikembalikan kepada Kementerian Keuangan, sebagai pihak yang memiliki aset negara.
“Gedung ini pun punya Kemenkeu lho ya, aset negara itu semua punya Menteri Keuangan, kita itu hanya dititipi, namanya saya itu pengguna barang kalau istilahnya di Kemenkeu,” ujar dia kepada wartawan di kantornya, Jumat (10/2).
Sebelumnya, BRIN menutup kantornya di Pasuruan, Jawa Timur, yang di antaranya berperan dalam studi lapisan ozon. Kantor ini disebut akan dialihkan menjadi Kawasan Kemitraan Eksternal (KKE).
Penutupan kantor juga akan dilakukan terhadap dua kantor BRIN di Bandung, satu kantor di Kabupaten Bandung, dan satu kantor di Sumedang.
Handoko menilai kantor riset di daerah saat ini sudah banyak yang tak digunakan lantaran proses peleburan lima entitas riset ke BRIN.
Gedung dan wilayah milik negara itu pun dikembalikan ke Kementerian Keuangan.
“Atau kalau kita punya alternatif lain, misalnya dimitrakan. ‘Oh, Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) ini ada yang mau memanfaatkan itu, menyewa gitu, ya silakan, tapi semua harus sesuai persetujuan Kementerian Keuangan’,” tuturnya.
Menyoal istilah KKE yang disematkan untuk kantor BRIN yang sudah terpakai, ia mengaku asal memberi istilah saja.
“Itu kita kasih nama aja kok,”ungkap dia, saat ditanya soal dasar hukum KKE.
“Seperti gedung kita di depan, itu kan gedung BRIN, yang [dipakai] Kemenkomarves itu, itu kita serahkan ke Kemenkomarves karena mereka perlu kantor,” imbuh dia.
Handoko menjelaskan seluruh kantor BRIN di wilayah-wilayah saat ini sudah ditutup per Januari 2022. Kantor yang ditutup di antaranya 59 unit kantor LIPI, Batan, BPPT dan LAPAN.
Soal nasib para peneliti yang kantornya sudah ditutup, Handoko mengungkap para pegawai yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dipindahkan ke pusat riset lain sesuai dengan keahliannya.
“Ada yang pindah ke Bandung, tergantung kepakarannya. Kan pusat risetnya, [pusat] antariksa di Bandung ya kan,” tuturnya.
(can/lna/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com