BRIN Klarifikasi Soal Panel Lini Masa Iptek: Foto Habibie Sangat Besar

Tak ada nama Habibie dari panel lini masa sejarah riset dan inovasi RI di kantor pusat BRIN. Ada apa memangnya rezim BRIN dengan penggagas pesawat N-250 ini?

Jakarta, CNN Indonesia

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjawab soal isu penghapusan BJ Habibie, mantan Menteri Riset dan Teknologi, dari panel lini masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) RI.

Sebelumnya, berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, Kamis (2/2), panel atau diorama berjudul ‘Sejarah Riset dan Inovasi Indonesia’ di lobi utama kantor BRIN, Jakarta, tak menampilkan nama Habibie di penjelasan lini masa sejarah iptek itu.

Yang lebih terlihat jelas adalah dua foto animasi Presiden pertama RI Sukarno dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.

Menurut BRIN, narasi dalam pemberitaan itu menyatakan “Seakan-akan BRIN pada lini masa perjalanan iptek tersebut bermaksud menghilangkan jejak Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie di BRIN.”

Lembaga riset itu mengungkap pihaknya mengabadikan nama Presiden ketiga RI ini sebagai nama gedung dan kawasan riset.

“Padahal B.J. Habibie (alm) diabadikan namanya untuk kantor pusat BRIN di Jl. Thamrin yang bernama Gedung B.J. Habibie, selain kawasan sains dan teknologi (KST) terbesar BRIN di Serpong yaitu KST B.J. Habibie,” ungkap BRIN dalam surat resminya dengan perihal Hak Jawab dan Klarifikasi atas Pemberitaan, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (9/2).

Selain itu, lewat surat yang ditandatangani oleh Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan BRIN Driszal Fryantoni itu, institusi tersebut menyatakan foto Habibie jelas dicantumkan dalam ukuran signifikan.

“Perlu diluruskan bahwa di diorama tersebut jelas terpampang foto Bpk. B.J. Habibie muda dalam ukuran sangat besar berukuran penuh yang sedang memegang pesawat dengan nama beliau yang tercantum sangat jelas.”

“Sebaliknya foto yang lain berukuran jauh lebih kecil dan hanya menampakkan wajah saja,” lanjut pernyataan itu.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sebelumnya juga merespons pertanyaan soal masalah panel sejarah iptek itu. 

“Pak Habibie adalah sosok milestone utama iptek di Indonesia. Saya sendiri adalah anak didik beliau, dan dibesarkan di jaman beliau sejak saya kecil sd SMA – S3 yang saya tuntaskan di LN atas beasiswa Ristek yang diinisiasi beliau. Saya juga banyak terlibat di Habibie Center sampai sekarang,” kata dia, dalam keterangan tertulis, Senin (6/2).

“BRIN juga melanjutkan warisan beliau dalam bentuk Habibie Prize untuk 5 bidang keilmuan yang dianugerahkan setiap tahun di bulan November,” lanjutnya.

Namun, Handoko tak menjelaskan lebih lanjut soal ketiadaan Habibie di lini masa sejarah iptek. Ia hanya menunjukkan keberadaan foto Habibie muda yang tanpa keterangan yang ada di samping panel sejarah iptek itu.

Sebelumnya, merujuk pada kondisi panel lini masa sejarah iptek itu, Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menilai itu merupakan “indikasi nyata dehabibienisasi yang terstruktur, sistematis dan masif. “

(tim/arh)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com