BMKG Ungkap Wilayah Timur Lebih Basah Sepekan ke Depan, Cek Alasannya

Setidaknya kemarin hingga pagi hari ini kawasan Jabodetabek diguyur hujan ringan hingga lebat. Simak penjelasan pakar soal fenomena ini.

Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut wilayah timur RI akan mengalami cuaca yang lebih basah ketimbang wilayah barat.

Dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan periode 12 hingga 18 Mei, wilayah timur lebih banyak yang berpotensi hujan.

“Kondisi cuaca pada periode ini (12-18 Mei) akan didominasi dengan kondisi cerah berawan hingga berpotensi hujan ringan di sebagian besar wilayah Indonesia, seperti Sumatra bagian utara dan tengah, Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Kep. Nusa Tenggara, Sulawesi bagian tenggara dan selatan,” tulis BMKG dalam catatan prospek cuacanya, Kamis (11/5).

Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa bagian barat dan tengah, dan sejumlah wilayah timur Indonesia.

Yakni, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan utara, Kep. Maluku bagian tengah dan utara, sebagian Papua Barat, serta Papua.

Kemudian, potensi hujan lebat diperkirakan di wilayah timur tanah air, yakni di wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

“Potensi hujan lebat berdasarkan model akan mendominasi wilayah Kalimantan bagian tengah dan timur, Sulawesi bagian utara, Kep. Maluku, Papua pada periode 12-14 Mei 2023, sementara untuk periode 15-18 Mei 2023, potensi hujan lebat terdapat di sebagian Sulawesi bagian tengah, Kep. Maluku bagian selatan, Papua,” tulis BMKG.

Apa sebabnya?

Kondisi cuaca selama sepekan ke depan ini dipengaruhi oleh beberapa fenomena cuaca, di antaranya adalah gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator.

Keduanya diprakirakan akan cukup aktif terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan timur.

Selain itu, ada faktor Osilasi Madden-Julian (MJO) berada di fase 5 (Maritime Continent) yang diprakirakan masih akan memasuki fase 6 (WesternPacific) dalam satu minggu ke depan.

Tak ketinggalan, ada faktor angin di lapisan bawah yang bertiup dari tenggara ke barat laut dengan kecepatan berkisar antara 02 – 26 knot.

Ada pula faktor pola sirkulasi siklonik dan pola vorteks yang diprakirakan akan terbentuk di wilayah Maluku bagian utara dan Samudera Pasifik Utara Papua.

BMKG mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampaknya, yakni banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang.

Berikut daftar wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem selama sepekan mendatang:

– 12-13 Mei 2023 : Sumatra Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

– 14-15 Mei: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

– 16-18 Mei: Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.

(lom/arh)





Sumber: www.cnnindonesia.com