BMKG Sebut Gempa Tuban Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia

Skala Richter dan Magnitudo sering disebut dalam rilis BMKG ketika gempa. Apa bedanya?

Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa di Tuban yang terjadi pada Jumat (14/4) sore berjenis gempabumi dalam.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa,” tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, gempa terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Laut Jawa dekat Tuban, Jawa Timur. BMKG dalam pengumumannya via Twitter menulis “#Gempa Mag:6.6, 14-Apr-23 16:55:44 WIB, Lok:6.29 LS,111.92 BT (68 km BaratLaut TUBAN-JATIM), Kedlmn:632 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG.”

BMKG menyebut gempabumi Tuban ini memilki mekanisme “pergerakan turun (normal fault)” Selain di Tuban, BMKG juga mendeteksi gempa ikut dirasakan di beberapa daerah.

“Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta dengan skala intensitas V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.” tulis Daryono.

Lebih lanjut, BMKG juga belum mendeteksi adanya gempa susulan atau aftershock setelah gempa inti. Namun demikian, BMKG tetap meminta masyarakat waspada.

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” tulis BMKG.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.” tulis BMKG mengakhiri.

Sementara itu, terjadinya gempa ikut membuat warganet heboh. Mereka mengaku merasakan getaran gempa di daerah masing-masing. “Sampai Bali keras dan lama semoga baik-baik saja,” tulis akun LuhAyuManikMas1.

“Rumahku bojonegoro kota tapi kerasa banget sampe sini gempanya. Kursi rumah sampe pindah 5cm dari tempat semula. Semoga slalu di beri keselamatan,” tulis akun @AprilialiaAWD.

“Kirain pusing belum buka puasa ternyata gempa,” tulis akun @gmn_yaa

(lth)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com